Musim Tanam Padi, Kenongosari Ganti Varietas

Musim Tanam Padi, Kenongosari Ganti Varietas

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Periode awal tahun 2019 ini menjadi berkah tersendiri bagi sebagian besar petani yang ada di Desa Kenongosari, Kecamatan Soko. Sebab, antara Desember 2018 sampai Januari tahun ini, tanaman padi petani setempat panen sih berganti.

Dalam tahap pasca panen, yakni pemeliharaan berikut tanam ulang, petani setempat telah berganti varietas jenis baru, yakni varietas Inpari 32 menggantikan varietas Ciherang.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Kenongosari, Sugiat menjelaskan bagaimana awal mula peralihan varietas jenis itu. Varietas jenis lama, yakni Ciherang, bisa dikatakan varietas yang tak lagi cocok untuk lahan persawahan Desa Kenongosari.

"Dulu pernah gagal 6, sekarang ini ganti Varietas. Pakai Impari 32," ujar Sugiat kepada blokTuban.com, Senin (28/1/2019).

Ditambahkannya, peralihan varietas tanam tersebut diharapkan bisa mengambil peran lebih baik dari pada Ciherang, varietas lama yang rentan hama penyakit endemis.

Sebelum memutuskan varietas Inpari 32, sebetulnya terdapat sejumlah pilihan Inpari jenis lain. Seperti yang paling baru, yakni Inpari 40. Namun jenis ini belum dapat ditemui di wilayah Kecamatan Soko.

"Kita juga pastikan kecocokan varietas dengan jenis karakter tanah sawah desa, dengan PUTS," jelas PPL di UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Soko yang baru 1 tahunan ini bertugas di Desa Kenongosari.

Pihaknya melakukan perbandingan dan pecocokan tanah Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) terlebih dulu guna mendapatkan jumlah dan kualitas unsur hara. Selain itu, PH tanah juga mempengaruhi bagaimana pertumbuhan tanaman padi dari satu varietas ke varietas lain.

"PH tanah, kalau tanaman padi nilainya antara 6,5 sampai 7. Kalau ada kelebihan ataupun kekurangan PH, bisa dinetralisir dengan pemberian kapur pertanian," pungkasnya. [feb/ ito]