Benih Jagung Lama Masih Jadi Primadona yang Baru Kalah Pamor

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Benih atau bibit tanaman jagung memang miliki banyak macam dan jenis, serta karakteristik yang berbeda. Belakangan ini ada lagi benih jenis baru yang ditawarkan petani sekitar perbukitan, antara wilayah Grabagan dan Rengel, yakni benih P36 Bekisar.

Akan tetapi, petani di sana memilki kecenderungan bertahan pada bibit pilihan jenis lama, yakni benih jagung NK 212, atau seringkali disebut sebagai Bibit Sableng. Banyak petani berpendapat, bahwa bibit jagung Sableng memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan jenis lain.

"Sudah tahu, kan banyak bibit jagung jenisnya banyak. Toh setiap tahun pasti akan ada jenis lain. Tapi kebanyakan petani di sini pakai Sableng, saya juga," ucap Jasman, petani jagung di Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Senin (28/1/2019).

Ditambahkannya, kemunculan bibit jagung P36, bukannya ditolak mentah oleh petani setempat. Kemungkinan kecil, sebab sudah suka dan percaya akan hasil kelola bibit Sableng, sehingga mereka belum mau mencoba ataupun berspekluasi ke bibit Bekisar.

"Musim tanam setelah panenan jagung, mungkin juga ada yang mencoba," tambah petani yang juga sebagai salah satu anggota Poktan desa setempat.

Sementara itu hal senada juga dipaparkan oleh petani jagung di sekitar perbukitan Rengel, salah satunya Pak Kun. Dia sempat berpikir untuk mencoba menanam bibit Pioneer 36. Akan tetapi, berhubung stok persediaan bibit di toko pertanian banyak mendominasi bibit Sableng, maka dibatalkan dulu niatnya. 

"Sebenarnya mau coba, tapi ya nanti dulu lah. Ini pakai Sableng, NK 212. Petani jagung sekitar sini, bibitnya kalau nggak Sableng ya bibit Pioneer Singa," tukasnya. [feb/col]