Ribuan Warga Hadiri Haul ke-3 Pendiri KMI Assalam Bangilan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Ribuan warga tumpah ruah menghadiri haul KH Moehaimin Tamam Bangilan di Pondok Pesantren Kulliyatul Mu'allimin Wal Mu'allimat Al Islamiyah (KMI) Assalam Putra, Dusun Punggur, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Selasa (18/12/2018) siang.

Haul ketiga ini sekaligus dengan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang diisi dengan pengajian dan doa bersama dihadiri para tokoh, alim ulama, dan para kiai dari Kecamatan Bangilan dan Senori.

Penceramah pengajian yang dimulai pasca waktu Dhuhur hingga Ashar ini, adalah Habib Mustofa Alaydrus dari Bangilan.

Pengasuh Ponpes KMI Assalam Bangilan, KH. Yunan Jauhar mengatakan, haul ketiga mengambil tema besar 'Tahadduts bin Ni’mah' (menyebutkan nikmat Allah). Sebab pondok yang dirintis oleh KH Abdul Moehaimin Tamam saat ini bisa berkembang pesat.

"Attahaddus Binnikmah. Dulu begitu sekarang begini. Kita ingin mengenang perjuangan Mbah Yai, namun tetap ndak boleh bangga diri," tutur putra ketiga Mbah Yai ini, saat diwawancarai blokTuban.com, Selasa (18/12/2018).

Gus Yunan atau Abah Yunan berkata, selain kirim doa kepada pendiri pondok, haul ini juga sebagai ajang pemersatu kiai dan ulama. Sebab persatuan dan kesatuan yang tujuannya baik itu akan membawa berkah ke pondok maupun ustad dan santrinya.

Kiai yang melanjutkan perjuangan KH. Moehaimin Tamam ini juga mewacanakan, kedepan acara haul akan ditambah isi kemasannya ke arah pemberdayaan dan pembelajaran antara alumni dan santri. Sehingga ada proses tukar kaweruh (berbagi pengalaman) antara santri yang sudah lulus dan terjun di dunia kerja dengan santri yang masih mondok.

"Kita akan mereplikasi Gontor, semoga tahun depan dapat terwujud," harap kiai yang juga pernah nyantri di Gontor tersebut.

Sementara itu, Habib Mustofa Alaydrus dalam tausiyah bertutur, menuntut ilmu selain meniru ilmunya juga wajib meniru perilaku kiainya. Sehingga apa yang menjadi perangai Mbah Yai harus ditiru para santri dan alumni.

"Selain ilmunya, tingkah laku kiai harus ditiru saat menuntut ilmu itu," tutur Habib dari atas podium.

Habib juga berpesan, para hadirin harus bisa menjaga kiai. Sebab jika kiai di dunia ini sudah habis dipanggil Yang Maha Kuasa maka dunia akan rusak.

"Jaga kiai-kiai kita yang masih hidup, jika mereka sudah dipanggil dunia pasti akan rusak," tandasnya.

Informasi yang berhasil dihimpun blokTuban.com, haul ini dihadiri kisaran 2500 undangan. Pantauan langsung di lapangan pengajian yang berlangsung hampir tiga jam ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Habib Mustofa. [rof/rom]