Diduga Bau Busuk Ikan Pirek Timbul Karena Es Habis

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Bau busuk ikan Pirek yang menyebabkan sebanyak 15 Awak Buah Kapal (ABK) KM Bunga Mekar keracunan hingga dua nelayan meninggal dunia diduga timbul karena es yang digunakan untuk mengawetkan ikan di dalam box habis.

Hal itu diungkapkan oleh Barok (42) salah satu nelayan yang berhasil menyelamatkan diri. Menurutnya bau busuk ikan Pirek di dalam box itu muncul lantaran beberapa hari melaut es yang digunakan untuk mengawetkan ikan tersebut habis.

[Baca juga: 15 Nelayan Keracunan Bau Busuk Ikan Pirek, Dua Meninggal ]

"Biasanya kalau esnya tidak habis, bau uapnya ikan tersebut tidak seperti itu," terang nelayan asal Desa Blimbing, Kecamatan Paciran tersebut, Rabu (12/12/2018).

Barok menambahkan, ikan Pirek sendiri diambil oleh nelayan untuk untuk menambah penghasilan, dengan dijual kepada peternak untuk dibuat sebagai pakan ternak, seperti pakan ternak lele dan lain-lain.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Koesma Tuban Syaiful Hadi mengatakan, keracunan para nelayan asal Kecamatan Paciran ini bukan karena mengkonsumsi ikan Pirek, melainkan menghirup bau ikan Pirek yang sudah beberapa hari di dalam box.

"Dari keterangan korban, mereka keracunan karena mencium bau ikan Pirek, bukan karena mengkonsumsinya," jelas Syaiful.

Diketahui, dalam kejadian keracunan itu dua nelayan meninggal dunia dan tiga nelayan dirawat di RSUD Dr. Koesma Tuban. Sementara yang lainya pingsan dan langsung sadar usai disiram air saat masih berada di kapal.

Korban meninggal diketahui, bernama Andik Dwi Saputra alias Ambon (20) dan Kashuri (39) keduanya nelayan asal Desa Blimbing, Kecamatan Paciran. Sementara ketiga korban yang masih di rawat di RSUD dr. Koesma Tuban bernama Agung Setiawan (19), Sutikno (45) dan Ansori (33) ketiganya merupakan nelayan asal Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.[hud/ito]