5 Cara Menghilangkan "Holiday Blues", Rasa Sedih Saat Liburan

Reporter: -

blokTuban.com - Mungkin kita berpikir bahwa masa liburan adalah momentum yang menyenangkan bagi semua orang.

Padahal tidak selamanya begitu. Ternyata hanya sedikit orang dewasa yang merasa puas terhadap liburannya.

Hal itu diungkapkan oleh John Sharp, M.D, penulis "The Emotional Calendar: Understanding Seasonal Influences and Milestones to Become Happier, More Fulfilled, and in Control of Your Life."

"Kebanyakan orang melihatnya sebagai salah satu sumber stres," kata Sharp.

Sari Chait, Ph.D, seorang psikolog klinik yang berbasis di Boston menyebutkan beberapa alasan yang mendasarinya, antara lain harapan yang terlalu tinggi terhadap liburan yang sempurna.

"Ekspektasinya tentu saja liburan yang bahagia, penuh tawa, bersenang-senang bersama, dan mereka bisa membeli barang apapun yang diinginkan," ujarnya.

Ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, kesedihan atau holiday blues muncul.

Menurut psikolog klinik Harborside Wellbeing, Beatrice Tauber Prior, Psy.D, liburan bagi sebagian orang juga bisa menjadi pengingat akan memori lama akan anggota keluarga atau temannya yang tidak lagi bersama, atau ketika seseorang tak kunjung memiliki keluarga yang didambakan.

Nicole Issa, Psy. D., co-founder Center for Dynamic and Behavioral Therapy di New York menambahkan, ketika kita baru saja menghadapi kehilangan, seperti putus cinta atau kematian, kesedihan tersebut bisa lebih parah saat liburan.

Tapi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa sedih saat liburan tersebut. Para pakar mencoba berbagi solusinya:

21

1. Melakukan hal baru

Jika kamu benci dengan rutinitas pergi ke rumah nenek setiap liburan atau baru saja berpisah dengan pasangan, cobalah untuk mencari jalan keluar dengan merencanakan liburan yang terbilang baru.

Bila biasanya ke kota, maka cobalah pergi ke pantai, gunung, atau pedesaan agar kita lebih aktif. Sehingga kita bisa menikmati liburan kita dengan lebih menyenangkan.

Kamu bisa juga liburan sambil memberi atau menyumbang pihak tertentu, misalnya menjadi sukarelawan, membantu dalam perayaan atau acara budaya, dan lainnya.

"Berbagi dengan orang lain tidak hanya bisa membuat kita merasa sudah mencapai tahap tertentu, tapi juga membuat perasaan lebih baik," kata Issa.

2. Menjadi pengundang

Menunggu undangan yang tak kunjung datang mungkin akan menyebalkan. Itulah mengapa Tauber Prior menyarankan agar kita mengubah posisi sebagai pengundang.

Sederhana saja. Kamu bisa mengajak beberapa temanmu nonton bersama atau bepergian di masa liburan.

Menurutnya, para pakar neurologi menunjukkan bahwa hal itu efektif karena membantu otak membuat hubungan antara aktivitas dan perencanaan.

Kerja proaktif juga bisa mengurangi kecemasan dan memberikan kita kontrol. Perasaan kita akan lebih bahagia ketimbang kita terlalu pusing memikirkan undangan yang tak kunjung datang.

2

3. Menjauhi media sosial

Media sosial membuat citra kehidupan orang lain seringkali lebih menyenangkan daripada hidup kita. Padahal, menurut Sharp, kita sebaiknya tak membandingkan hidup satu sama lain.

Terus menerus memantau media sosial bisa membuat kita merasa bahwa hidup kita bukanlah yang terbaik dan kemudian hidup dalam sikus negatif.

Penelitian juga menemukan bahwa meningkatnya penggunaan media sosial dan internet membuat rasa kesepian dan depresi seseorang meningkat.

Daripada terus menerus memantau media sosial, cobalah untuk bertemu dengan teman.

"Kesejahteraan seseorang meningkat ketika mereka terhubung dengan orang lain secara tatap muka.

Jika tidak mau melakukan detoksifikasi media sosial secara keseluruhan, kamu mungkin bisa memulai dengan menjauhi ponselmu ketika sedang bersama teman-teman.

4. Menetapkan target akhir tahun

Penting bagi kita untuk merawat diri dengan baik, terutama ketika stres. Tidur, pola makan sehat dan olahraga bisa menjadi cara untuk mengatasi rasa sedih tersebut.

Cobalah untuk menetapkan target akhir tahun, mulai dari target kebugaran, nutrisi atau kesehatan.

Hal itu akn membuat kita melewati akhir tahun dengan perasaan lebih bahagia karena mampu menyelesaikan sebuah pencapaian.

5. Terapi online

Ketika sedang berlibur, mungkin kita sulit menemukan terapis untuk ditemui langsung. Jadi, kamu mungkin bisa mencoba terapi online untuk membantumu mengatasi rasa sedih saat liburan tersebut.

Tak perlu khawatir dengan jadwalnya karena kamu bisa membuat perjanjian terlebih dahulu.

*Sumber: kompas.com