Kenali Cagar Budaya Lewat Pameran Kepurbakalaan Yang Hadir Di Tuban

Reporter:  M. Anang Febri

blokTuban.com- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur, sejak Senin (29/10/2018) pagi kemarin menggelar Pameran Kepurbakalaan di Gedung Budaya Loka, Jalan Basuki Rachmad Sendangharjo Tuban.

Agenda rutin tahunan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga  (Disparbudpora),Sulistiyadi, dan akan digelar sampai 2 November 2018 mendatang.

Sejumlah benda-benda bersejarah dan purba koleksi pengelolaan informasi Majapahit ditampilkan selama pameran. Alat rumah tangga temuan artefak keramik kuno, mulai dari sendok, piring, mangkuk, teko, figuran terakota wajah asing, kowi, celengan kuno dan mata uang kepeng, fosil tanduk, manik-manik, hingga alat persenjataan jenis bilah, mata panah dan kapak terpampang untuk dipamerkan kepada masyarakat umum.

"Setelah beberapa waktu lalu telah melakukan sosialisasi, sekarang ini pameran. Di sini bisa dijumpai benda-benda purba dari peninggalan bersejarah. Pameran dibuka mulai pagi jam 8, sampai jam 9 malam. Bebas, untuk umum," ungkap staf Dokumentasi BPCN Jawa Timur, Tomi Raditya saat dijumpai blokTuban.com di lokasi pameran.

Selain pernik benda purba, sejumlah patung seperti Arca Bima, Nisan Troloyo, Surya Majapahit, Jaladwara atau Pancuran Air Garuda turut menghiasi area pameran. Dokumen foto proses pembangunan jembatan, suasana Pantai Boom tahun 90-an, foto alun-alun Tuban tahun 1920, dokumentasi Masjid Tuban, Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmoro Qondi, hingga foto candi yang diambil tahun 1941 dan 1953 dan diperkirakan ada di Tuban pun terpajang rapi melengkapi pameran.

"Kalau patung yang dipajang bebas diluar itu duplikat, bukan yang asli. Sedangkan patung dan benda lain yang dipajang dengan box transparan itu semua asli," tambahnya.

Lebih lanjut pihaknya menambahkan, bahwa pentingnya perlindungan dan pelestarian cagar budaya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa, serta warisan umat. Disamping itu, melalui cagar budaya juga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Dengan arti lain, bisa menguatkan kepribadian bangsa serta mempromosikan warisan budaya kepada masyarakat internasional.

"Tuban juga jadi tanggung tanggung jawab kita. Ada Goa Suci, Destinasi Sunan Bejagung Lor dan Sunan Bejagung Kidul, juga destinasi bersejarah lain, harus tetap dijaga dan dilindungi," imbuhnya lagi.

Merawat dan menjaga destinasi bersejarah di Tuban bisa dilakukan dengan cara pelestarian, menjaga lingkungan cagar budayanya, serta melindungi dari berbagai ancaman dan ulah oknum tak bertanggung jawab.[Feb/dy].