Si Jago Merah Lumat Kandang Ayam Milik Dokter

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Kobaran api si jago merah kembali mengamuk dan merepotkan warga. Kali ini, api menghanguskan sebuah bangunan kandang ayam yang berada di Dusun Ngaglek, Desa Lajo Lor, Kecamatan Singgahan, Tuban.

Kebakaran pertama kali diketahui warga setempat sekira pukul 20.00 Wib. Diketahui, api muncul dari salah satu sisi bangunan kandang ayam yang terlihat sudah besar dan tinggi. Bahkan, tinggi api yang beerkobar melebihi tinggi pohon jati sekitar kandang ayam milik Dokter Rofik, asal Senori.

"Tau-tau api sudah membesar dan tingginya sampai melebihi pohon jati. Kita sempat panik, gak tau apa yang harus dilakukan," tutur Iwan, salah satu penduduk sekitar saat menceritakan kondisi kebakaran, dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban, Rabu (17/10/2018).

Iwan yang saat itu tengah berjaga di peternakan kandang sapi yang berlokasi sekitar 10 meter dari titik kebakaran sempat bingung. Ia takut kalau-kalau api bisa terus merembet dan ikut membakar kandang sapi yang dijaganya. Sempat muncul suara ledakan yang diperkirakan berasal dari tabung gas LPG.

"Upaya warga di sini cuma telpon teman-teman supaya menghubungi Damkar. Setelah itu satu Damkar dari Tuban datang ke lokasi," imbuhnya.

Pantauan tim di lokasi kejadian, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Singgahan telah berjaga di lokasi kebakaran. Tiga unit Damkar dari wilayah Kabupaten Tuban, ditambah satu unit lagi dari wilayah Kabupaten Bojonegoro tiba di titik kebakaran sekitar pukul 20.50 Wib, mengingat medan yang ditempuh pun juga cukup jauh dan sulit untuk dilalui.

Tiba di lokasi, petugas hanya bisa melakukan pemadaman ringan, sebab api telah berangsur kecil dan meninggalkan bara. Api membakar satu bangunan kandang ayam, yang mana berdasarkan penuturan warga kandang tersebut tengah kosong belum terisi.

Namun begitu, upaya pembasahan bara api sisa kebakaran cukup merepotkan petugas Damkar. Api membakar bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu, disertai atap seng di atasnya. Alhasil, pembasahan total baru bisa dilakukan setelah satu jam lebih.

"Korban tidak ada, tapi kerugian material pasti. Namun belum bisa diketahui. Kita cukup kesulitan dalam proses pembasahan, sebab atap seng yang berserakan dan berjatuhan menutupi bara api di bawahnya," ungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban bagian Damkar, Inang kepada blokTuban.com.

Hingga kini, sejumlah petugas dari Damkar beserta Polsek Singgahan masih menindaklanjuti dan menyelidiki peristiwa kebakaran tersebut dari sejumlah saksi. [feb/rom]