Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Deklarasi anti hoax dan tolak radikalime oleh Pendekar Siaga Tuban Selatan mendapat apresiasi tersendiri oleh Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Dapil Tuban-Bojonegoro, H. Freddy Poernomo, S.H., M.H.

Momen pencegahan hal-hal berbau radikalisme menjelang tahun-tahun politik, mulai persiapan Pileg dan Pilpres 2018 mendatang adalah langkah tepat para pendekar, khususnya di wilayah Kabupaten Tuban.

"Bentuk kepedulian dari perguruan Pencak Silat, dengan perbedaan dalam kesatuan dan kebersamaan itu penting dalam mengisi pembangunan," tutur Freddy Poernomo kepada blokTuban.com

Selain itu yang tak kalah penting, dari masyarakat umum juga dihimbau agar tak mudah terprobokasi dengan hal-hal yang belum tentu jelas, seperti berita hoax, adu domba, ujaran kebencian, dan bentuk lainnya yang perlu dibiasakan cek dan ricek.

"Hal-hal itu seperti model Devide et Impera yang dilakukan penjajahan jaman dulu, yakni konsep memecah belah masyarakat yang ada di Indonesia. Ini harus disadari," jelasnya.

Cara-cara itu mungkin akan terjadi, Lanjut Freddy, dan perlu diwaspadai pula. Pentingnya menelusuri kebenaran, cross cek, tanpa tersulut provokasi dengan jadar emosianal yang mengakibatkan timbul gesekan.

Ketua Komisi A juga meminjam Sila pada Pancasila, yakni sila ke-3 tentang persatuan Indonesia dan sila ke-5 tentang keadilan sosial yang harus dijaga dan dipertahankam

Apapun peebedaan organisasi, perbedaan fraksi harus tetap menjaga komitmen kesatuan demi bangsa yang aman dan kondusif. Terlebih, dinamika dalam mencari seorang pemimpin, baik itu Presiden, Dewan, hingga Petinggi Desa adalah melalui demokrasi.

"Lakukan semua itu dengan pikiran yang bersih dan jernih," imbuh politisi partai lambang pohon beringin tadi.

Mengingat besarnya Negara Kesatuan Indonesia, yang mana penduduknya lebih dari 200 juta jiwa penduduk, Ketua DPRD bidang Pemerintahan dan Hak Asasi Manusia tersebut berharap, pada zaman milenial ini para generasi muda bisa kompak.

"Generasi penerus bangsa ada di tangan pemuda. Pemida jangan terlalu hura-hura, tapi tetap ingat pada masa depan menjelang nanti," pungkasnya. [feb/lis]