Musim Kemarau, Warga Desa Jadi Ambil Air di Tengah Hutan

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com – Mengeringnya sumur yang berada di Dusun Gowah, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban saat musim kemarau, memaksa sejumlah warga untuk mengambil air bersih dari sumber mata air yang berada di tengah hutan, Kamis (30/8/2018).

Sejumlah warga harus menempuh jarak beberapa kilometer lebih untuk mencapai sumber mata air Punuk yang berada di tengah hutan RPH Sambongrejo, BKPH Jadi, KPH Tuban demi mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Salah satu warga setempat, Rian (26) mengatakan, saat musim kemarau datang, sudah pasti sumur yang berada didekat rumah mengering. Sehingga untuk keperluan masak, mandi dan sebagainya harus mengambil dari tengah hutan yang tidak mengering.

“Setiap musim kemarau, saya dan warga lainya mengambil air dari tengah hutan, karena sumur yang dekat rumah sudah mongering,” terang Rian saat dikonfirmasi blokTuban.com.

Dia juga mengungkapkan, untuk mencapai di lokasi sumur tersebut warga harus menempuhnya dengan berjalan kaki, lantaran akses untuk menuju sumur tersebut merupakan jalan setapak yang tidak bisa dilewati kendaraan.

“Untuk menuju ke lokasi harus berjalan kaki, karena tidak bisa ditempuh dengan kendaraan mas,” tandasnya.

Sementara itu warga lain, Darwit (42) mengungkapkan hal yang sama, saat sumur yang berada di dekat rumah kering, setiap hari tiga sampai empat kali ia harus berjalan kaki dengan membewa tong air/ jerigen untuk mengambil air yang berada di tengah hutan.

Dia juga mengaku beberapa hari kemarin telah mendapatkan pasokan air dari pemerintah, namun pasokan tersebut dinilai masih kurang, sehingga diharapkan agar bantuan air bersih atau Dropping air bersih dari Pemerintah lebih sering lagi. “Kami berharap agar pemerintah lebih sering mengirimkan pasokan air bersih,” pungkasnya.[hud/col]