Ranting dan Banom NU Harus Diperhatikan

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - Ranting, atau kepengurusan tingkat desa/kelurahan di Nahdlatul Ulama (NU) harus diperhatikan. Jika ada pengurus ranting yang mati atau tidak aktif, segera dibentuk dan diaktifkan. Kemudian, amaliah NU seperti tahlilan, salawatan, majlis dzikir dan lainnya terus dikembangkan. Hal yang sama juga dilakukan untuk badan otonom (banom) NU juga harus dihidupkan dan diaktifkan.

‘’Pengurus cabang NU tolong dibantu, jika ada yang mati atau tidak aktif segera dibentuk dan diaktifkan,’’ pesan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar saat memberi  tausiyah dalam pembukaan konferensi cabang (konfercab) 7 NU Tuban di pendapa Kridho Manunggal Tuban  Sabtu (25/8/2018) siang.

Menurut dia, pembenahan dan perbaikan organisasi  harus terus dilakukan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan, khususnya untuk NU Jawa Timur. Selain menghidupkan dan mengaktifkan ranting dan banom, NU cabang juga diminta untuk memerhatikan kartu tanda anggota NU (KartaNU). Sebab, dari KartaNU tersebut bisa didata jumlah anggota NU dan bagaimana kondisinya.

‘’Karena itu, mungkin bisa ditambah kolom isiannya, jangan hanya nama, alamat dan umur, mungkin bisa ditambah profesinya apa dan sebagainya,’’ tambah kiai asal Malang ini.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah penyelamatan asset. Jika punya, asset-aset milik NU itu harus didata. Jika ada permasalahan segera diselesaikan. Sehingga aset yang dimiliki itu benar-benar bisa diselamatkan dan menjadi aset NU.

NU kata dia, tetap harus menjaga langkah dan perjalanan organisasi dengan baik. Sebab, tantangan ke depan semakin banyak. NU harus bisa sinergi dengan baik dengan semua pihak, untuk tetap menjaga kebersamaan dan kesatuan sebagai bangsa. ‘’Jangan mudah dipecah belah,’’ katanya.

Selain dihadiri perwakilan MWC-MWC dan ranting, pembukaan juga dihadiri Bupati, wakil bupati, sekda, para pejabat, dan tamu undangan lainnya, termasuk anggota DPR RI Lukman Hakim. Bupati Tuban Fathul Huda memberi sambutan. Bupati berpesan agar NU menjadi organisasi yang tetap mengedepankan nilai-nilai teladan  yang baik bagi masyarakat.

Sementara, ketua panitia konfercab Didik Purwanto mengatakan, mestinya konfercab NU Tuban sudah digelar pada Juli lalu, namun saat konsultasi dengan PWNU Jatim, tanggal yang dipilih untuk konfercab, bareng dengan jadwal konferensi wilayah NU. ‘’Jadi, kemudian mundur dan baru digelar Agustus ini,’’ jelasnya.[ono]

 

1c0aed3a-ff97-4a26-9ef5-9c8e2f56b9f2