Kemarau, Warga Simo Upayakan Bor Sumber Air Baru

Reporter: M. Anang Febri


blokTuban.com - ‎Pertengahan tahun 2018 ini masih berlangsung musim kemarau, dimana sumber-sumber mata air di beberapa wilayah desa mengalami penyusutan yang signifikan. Upaya pelayanan maksimal pun juga terus digiatkan mulai pemerintah kabupaten, sampai lingkup desa.

Demi mencukupi kebutuhan air suatu desa, tak sedikit masyarakat desa bergotong royong mencari sumber air layak untuk dipergunakan sehari-hari. Masyarakat Desa Simo, Kecamatan Soko ini salah satunya.

Meskipun letak geografis berada di ujung selatan Kabupaten Tuban dan berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga, serta disekat oleh aliran Sungai Bengawan Solo, desa tersebut tak serta merta mudah mendapat air bersih yang layak.

Sebelum melakukan penggalian dan pencarian sumber air bersih yang sudah ditentukan berada di persawahan milik warga setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah desa, juga tim operasi lapangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terlebih dulu doa bersama. Meminta kelancaran kepada Allah SWT, dengan harapan muncul titik potensi sumber untuk kesejahteraan bersama.

"‎Dari titik bor nol persen, Alhamdulillah ada sumber di kedalaman 125 meter yang bagus," papar Kepala Desa (Kades) Simo, Ahmad Hadi kepada blokTuban.com, Rabu (15/8/2018).

Berdasarkan data rangkuman lewat grafis hasil Penampang Lintasan Geolistrik Resistivitas Dua Dimensi, pengeboran sumber air di Dusun Pulerejo, Desa Simo, Kecamatan Soko itu sebenarnya memiliki beberapa titik sumber sebelum kedalaman 125 m.

Dari titik Nol permukaan tanah, permukaan air telah dapat ditemukan pada kedalaman 6 m, namun hanya dengan volume sekitar 2 meter saja sudah terlapis tanah berbatu merah sampai kedalaman 19 m.

Pasca digali lebih dalam, dibalik lapisan tanah berbatu merah juga terdapat sumber air dengan volume 7 meter lapisan bawah krapen dan lempung hijau sampai kedalaman 54 m. Lapisan itu masih ditebali dengan lapisan lain, seperti tanah berbatu dan lapisan Krapak Putih di kedalaman 70 meter lebih.

"Kedalaman seratus lebih itu adalah sumber terbaik. Semoga terus bisa lancar dan kebutuhan air masyarakat bisa terpenuhi," jelas Kades Simo.

Selanjutnya, bapak dua anak itu juga menambahkan bahwa masih ada 2 titik pengeboran sumber lagi pada masing-masing sisi desa yang mesti segera dilakukan oleh pihaknya. Letak geografis wilayah berdekatan dengan suatu sungai rupanya tak menjamin kemudahan proses pencarian sumber. [feb/col]