Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Banyak strategi serta metodologi pembelajaran yang diterapkan di dunia pendidikan pada para peserta didik. ‎Media belajar yang unik, kreatif, serta program-program yang tak berpaku pada metode konvensional sehingga nampak monoton, banyak ditemui pada sekolah-sekolah maupun lembaga pendidikan. Seperti sekolah ini misalnya.

Salah satu lembaga pendidikan yang ada di wilayah Kecamatan Soko, yakni sekolah bahasa dan tahfidz SMP GUSDUR banyak menerapkan terobosan baru bidang pendidikan. Sekolah yang dinaungi yayasan Seribu Dua Pondok Bahasa tersebut memiliki program-program kreatif yang sedikit, bahkan jarang ditemui di Kabupaten Tuban.

"Program terbaru SMP GUSDUR adalah satu siswa satu laptop dan mahir berbicara bahasa Inggris," ujar Ketua Yayasan Pondok Bahasa Seribu Dua, Mujib kepada blokTuban.com, Senin (6/8/2018).

Menurutnya, program satu siswa satu laptot, atau lebih dikenal dengan program One Student One Laptop (OSOL) itu bertujuan un‎tuk menunjang pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran, khususnya Bahasa Inggris. Tak dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi harus diikuti dan diambil maslahatnya, juga diterapkan dalam pembelajaran.

Dalam Bahasa Inggris, lanjut lelaki yang juga aktif dalam kegiatan GP Ansor itu, diperlukan sebuah metodologi tepat sasaran yang merujuk pada public speaking. Program OSOL, jadi pilihan tepat komposisi pemanfaatan teknologi bagi sekolah yang menonjolkan sisi kebahasaan itu.

‎"Tahun ajaran baru ini, progam itu kita terapkan di kelas VII dan VIII. Kita inginkan supaya siswa-siswi lebih berkompeten dalam berbahasa Inggris," imbuhnya.

Tak hanya itu, sekolah yang berdiri sejak 2013 lalu tersebut juga mengupayakan keselarasan antara pengajar dan peserta didik. Demi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikan, English Area juga diterapkan ‎pada guru pendidik, staf TU, dan pengelola, dan siswa di waktu-waktu tertentu. [feb/ito]