Panen Setahun Sekali, Warga Ngawun Andalkan Tebu

Reporter: M. Anang Febri

‎blokTuban.com -‎ Musim kemarau yang sedang berlangsung awal bulan Agustus 2018 ini, berdampak pula pada jenis tanam masyarakat di sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban. Seperti jenis tanaman milik warga petani di Tuban selatan misalnya‎.

Di Kecamatan Parengan, tepatnya Desa Ngawun, hampir ‎sebagian besar petani setempat bergantung pada tanaman jagung dan tebu saat ini. Namun demikian, tanaman tebu yang kini sedang dalam proses panen hanya jadi penopang kerja badi warga setempat dibanding jagung yang kurang menjanjikan.

"‎Panen tebu pas kemarau ini yang jadi andalan kita. Soalnya gak bisa tanam padi. Paling banyak ya tebu sama jagung, tapi jagungnya belum apa-apa," ujar Mus, warga setempat yang ikut memanen tanaman tebu milik seorang pengusaha asal Parengan.

Hasil panen sekali tebas, sambungnya, biasa diangkut menggunakan truk besar yang kemudian disetor ke daerah Lamongan‎ setiap hari,untuk diolah menjadi gula maupun olahan lain.

"Sekali tebas kemudian dijual‎, hitungannya kuintal. Lumayan lah hasil dari tebu ini, bisa buat sehari-hari. Tapi sayangnya, tebu hanya panen setahun sekali," imbuhnya.

Ditambahkan warga lain, Agus juga mengaku bahwa satu-satunya pencaharian warga setempat ‎yang notabennya serabutan dan petani, saat ini hanya bergantung pada tanaman tebu di lahan kurang air.

"Kita bisa ngerjakan, ngerawat, sampai panen tebu ini sudah syukur‎. Kalau gak ada hujan, tanamannya ya hanya ini saja. Soalnya air untuk pertanian lumayan susah," ungkapnya kepada blokTuban.com, Jumat (3/8/2018). [feb/ito]