Dimakan Tikus, Petani Jagung di Sumberejo Panen Tebon

Reporter: M. Anang Febri‎

blokTuban.com - Proses panen tanaman jagung di wilayah Dusun Sugihan, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel kali ini menjadi sebuah kenangan pahit bagi warga di sana. Pasalnya, belum juga menuai hasil jerih payah tanam jagung, petani harus gigit jari sebab tanaman jagung mereka diserbu hama tikus.‎
‎‎
Dari pantauan lapangan media ini, sebagian besar warga petani Dusun Sugihan Kidul yang menanam jagung merasakan duka yang sama. Sejumlah lahan yang ditanam sekian kilogram (Kg) bibit jagung dengan biaya perawatan dan tenaga yang tak sedikit, tak bisa menghasilkan apapun selain batang pohon tanaman jagung atau lebih sering disebut tebon oleh masyarakat setempat.

"Warga di sini nggak ada yang bisa panen jagung, semua ludes dimakan tikus," papar petani jagung setempat, Kabiati (47) ‎kepada blokTuban.com, Jumat (20/7/2018).

Tak hanya satu dua lahan jagung saja, sambung perempuan empat puluh tujuh tahun itu sembari meneruskan aktivitasnya me‎motong tebon yang hanya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak jenis sapi. Seluruh petani jagung di sana hanya bisa pasrah, tak mengasilkan bulir ataupun tongkol jagung seperti sebelumnya.

"Ya seperti ini, sisa apanya? Semua habis dimakan tikus. Jalan satu-satunya ya hanya bisa menjual tebon ke orang yang membutuhkan," ujarnya lagi sembari memperlihatkan jagung yang tak berisi.

Dia juga bercerita, jika biasanya ‎dari 2 Kg bibit jagung jenis Pertiwi yang ditanamnya menghasilkan uang sekitar Rp2 juta lebih, saat ini hanya mendapat 20 persen dari itu.

"‎Biasanya jual jagung basah dapat dua juta. Tapi sekarang jual tebon hanya dapat uang pupuk, empat ratus ribu rupiah saja," ungkapnya dengan sedikit mengeluh.‎

Masih kata Kabiati, lahan jagung milik Sukirman dan Pak Win yang merupakan tetangganya juga sama. Solusi terbaik memang harus mengikhlaskan tanaman jagung untuk dibuat pesta tikus, sedangkan tebon jagung jadi santapan lezat ternak Sapi milik warga.

"Semoga pemerintah bisa memberi solusi terbaik untuk mengatasi hama tikus ini," pungkasnya berharap. [feb/col] ‎