Lawan Kekeringan dengan Sumur Artesis

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – Setiap tahun, di musim kemarau sebagian wilayah di Kabupaten Tuban dilanda kekeringan. Warga di wilayah desa-desa pinggiran kesulitan air bersih. Pemkab, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sigap membagikan air untuk warga. Jutaan liter pertahun, atau ratusan tangki yang sudah dikucurkan. Miliaran dana yang dikeluarkan.

Tahun inipun tak jauh beda. Namun, membagi air langsung dengan mengirimkan air ke lokasi warga yang dilanda kekeringan, bukan solusi terbaik. Sehingga pemkab mencari alternatif untuk memecahkan persoalan kekurangan air setiap tahun itu.

Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), pemkab berusaha mencari sumber-sumber air artesis atau air dalam tanah. Caranya dengan mengebor lokasi-lokasi yang diperkirakan terdapat sumber air. Pada 2017 lalu, sudah ditemukan sumber air artesis di Desa Sidonganti Kecamatan Kerek.

‘’Pengeboran 2017 dan ditemukan sumber air artesis, sehingga tahun ini kami lanjutkan untuk menambah sarana prasarana agar air bisa dimanfaatkan warga,’’ ujar Kepala Dinas PRKP Tuban Sudarmaji.

Mantan Camat Plumpang ini mengaku, saat ini juga sedang dilakukan pengeboran serupa di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan dan Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding. Lokasi pengeboran dipilih di daerah yang paling sulit air. Tujuannya, jika ditemukan sumber air, bisa menyelesaikan kekurangan air bagi warga setempat.

‘’Karena itu, rata-rata kedalaman pengeboran di atas 100 meter,’’ ungkapnya.

Untuk pembiayaan pengeboran, berasal dari APBD. Ada juga yang dari dana desa dan program pamsimas. Ada yang satu kegiatan didanai dua sumber dana.

‘’Ada juga yang kerjasamanya tiga-tiga. Jika ini berhasil, setidaknya mengurangi jumlah desa yang rawan kekeringan,’’ katanya.[ono]