Jawaban Itu Berwujud Tim Macan Ronggolawe

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - ‘’Selama kalian masih menginjakkan kaki di muka bumi, akan terus kita KEJAR dan TANGKAP !!!”.
Begitu ancaman yang ditebar AKBP Nanang Haryono beberapa hari setelah menginjakkan kaki di Bumi Wali. Ya, perwira polisi asal Bojonegoro ini langsung membuat gebrakan setelah itu.

Ancaman itu, bukan hanya gertak sambal. Bukan juga pepesan kosong. Sebagai perwira polisi yang matang di kesatuan reserse dan kriminal (reskrim) berburu waktu dengan penjahat adalah makanan sehari-hari. Karena itu, ‘nyali’ perwira dengan dua melati di pundak ini dalam memburu penjahat bisa membuat para penjagat ciut nyali.

Pada 24 April 2018, AKBP Nanang datang resmi ke Polres Tuban. Kedatangannya disambut dengan pedang pora. Sebelumnya, serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di Mapolda Jatim.

‘’Saya tidak memberikan janji yang muluk-muluk, tetapi dari atasan kami termasuk Bapak Kapolri, Bapak Waka Polri, dan Bapak Kapolda perintah untuk skala prioritas atau atensi kasus-kasus banyak,’’ tegas mantan Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jateng kala itu.

Menurut AKBP Nanang, kasus yang menjadi atensi misalnya adalah pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) pencurian dengan kekerasan dan senjata api (curas senpi) serta pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Empat kejahatan ini menjadi atensi karena dari keempat kasus tersebut di jajaran Polda Jatim angkanya cukup tinggi. Bahkan, Polda Jatim masuk 5 besar angka kejahatan tertinggi di empat kejahatan itu.

"Karena itu, pelaku-pelaku curat dan curas ini tidak akan bisa hidup tenang, khususnya di Kabupaten Tuban," tandasnya.

Maka, jangan coba-coba untuk membuah ulah, atau bertindak jahat di Kabupaten Tuban yang dikenal dengan Bumi Wali ini. Sebab, setiap kejahatan di sini akan dibabat habis. Itu bukan omong kosong. Rekam jejak perwira ini sudah tidak diragukan lagi sepak terjangnya dalam memberantas kejahatan.

Sehingga, para perusuh atau pembuat onar di Tuban, tidak akan diberi ampun oleh perwira kelahiran Desa Tondomono, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro ini. Menyingkirlah dari Bumi Wali, atau bertobatlah, sebelum termakan ketegasan perwira bertubuh tegap ini.

"Saya dan seluruh jajaran Polres Tuban akan bertekad untuk membersihkan kejahatan di Bumi Wali,’’ tegasnya.

Tak main-main jabatan sebagai Kasubdit 3 Kejahatan dan Tindak Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jateng yang sebelumnya dipegang menunjukkan siapa perwira ini. Berbagai kejahatan besar di Jateng tuntas di tangannya.

Pengin bukti sepak terjangnya di Bumi Wali? Barangkali yang masih meragukan komitmen Kapolres, tengoklah angka kejahatan yang ada di Tuban. Sejak AKBP Nanang menjabat Kapolres, kejahatan oleh tiarap.

Jika sebelumnya banyak kejahatan yang terjadi, sejak 24 April sampai 25 Juni 2018 ini 6 kejahatan diungkap. Artinya, dari kasus itu, polisi berhasil mengamankan pelakunya sekaligus barang bukti.

Sebut saja yang besar adalah penangkapan 4 kawanan perampok lintas provinsi yang sering beroperasi di Tuban. Mereka ditangkap di Kabupaten Gresik. Di antaranya pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap. Para pelaku yang dikenal sadis pada para korbannya itu lumpuh da tak berdaya memghadapi tim Macan Ronggolawe.

Ya, tim Macan Ronggolawe, tim khusus yang disiapkan Kapolres untuk menumpas kejahatan di Bumi Wali. Janji, Kapolres yang akan terus mengejar dan menangkap pelaku kejahatan di Bumi Wali dibuktikan dengan ditangkapnya pelaku perampokan di Gresik itu.

Layaknya seekor macan, tim ini dilatih untuk garang pada pelaku kejahatan,lincah bergerak dan gesit berlari. Pelatihan khusus diberikan untuk anggota yang masuk tim ini. Moncong senjata anggota Macan Ronggolawe tak segan mengoyak badan pelaku kejahatan jika mereka tidak mau kooperatif. Tindakan tegas dan terukur siap dilakukan oleh tim ini. Dan, itu sudah dibuktikan.

Karena itu, angka kejahatan di Tuban juga mulai turun. Selama kurun waktu 6 bulan sejak Januari sampai Juni ini, sesuai data hasil ungkap kasus Polres Tuban tercatat 32 kasus berbagai kejahatan. Mulai pencurian, penjambretan, pembacokan, penipuan, penggelapan, upal, pencabulan dan lainnya. Sebanyak 54 pelaku diamankan.

Bahkan, sejak AKBP Nanang menjabat Kapolres, jumlah kejahatannya makin sedikit. Pada bulan April dilaporkan ungkap kasus 7 kasus, yang di antaranya terjadi sebelum 24 April saat AKBP Nanang resmi menjabat Kapolres Tuban. Pada bulan Mei sebanyak 5 kasus dan Juni sampai tanggal 25 hanya 1 kasus. Sebagai perbandingan, setidaknya bisa dilihat dari hasil operasi Sikat Semeru 2017. Operasi selama 10 hari, yakni sejak 10-20 Desember di Tuban ada 98 kasus yang diungkap, dan sebanyak 104 pelaku diamankan.

Bapak tiga anak ini sering terinspirasi cerita komik Detektif Conan, ketika mengungkap berbagai kasus. Tokoh dalam cerita itu, digambarkan sebagai orang sangat jeli, peka, teliti dan brilian dalam menyelidiki berbagai kasus. Sehingga, banyak kasus besar, dan pelaku yang sama sekali tidak diduga bisa diungkap sempurna. Dan itu yang kali ini diterapkan di Tuban.

Hari pertama menjabat sebagai Kapolres Tuban, AKBP Nanang dihadapkan dengan persoalan jembatan ambrol di perbatasan Widang-Babat. Karena itu, setelah pelaksanaan serah terima jabatan di Polda Jatim, Kamis Tanggal 19 April 2018 Kapolres langsung terjun ke lapangan untuk kontrol dan cek kondisi jembatan yang ambrol itu.

Tak hanya jembatan ambrol yang menjadi masalah utama, maraknya peredaran arak juga menjadi atensi orang nomor satu di Polres Tuban tersebut. Hari berikutnya pekerjaan besar sudah menanti. Satu penggerebekan produsen besar arak pada Senin tanggal 23 April 2018 di Lingkungan Widengan Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding dilakukan.

Prestasi itu, mendapat apresiasi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin. Kapolda datang dan meninjau langsung pabrik arak itu. Dan, mendukung langkah Kapolres Tuban dalam memberantas segala jenis miras di Tuban. Saat itu, Kapolres berusia 41 tahun tersebut memimpin langsung penggrebekan arak dengan barang bukti 64 drum berisi baceman total 13.000 liter dan 550 liter arak siap edar tersebut.

‘’Kami punya slogan 5K, yakni semua anggota Polres Tuban harus mampu untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif dan keterbukaan,’’ kata anak kedua dari enam bersaudara tersebut.

Kapolres juga rajin memberikan pengarahan kepada anggotanya untuk terus meningkatkan pelayanan. Kapolres ingin melanjutkan kebijakan pimpinan sebelumnya, dan bertekad meraih Zona Intregitas. Karena itu, dorongan dan semangat kepada jajarannya agar bekerja profesional sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Bumi Wali terus dilakukan.[ono]

 

curas-to