Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Tim Rukyatul Hilal dari Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Tuban gagal melihat hilal yang menandakan 1 Syawal 1439 H / 2018 M. Dari atas pemantau hilal di puncak Banyuurip, Kecamatan Senori tersebut, hilal tertutup awan tebal.

Ketua 1 tim BHR Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Mashari menuturkan, hasil rukyat di lokasi Menara Rukyat yang berada di wilayah kerja operasional Pertamina EP Asset 4 Field Cepu tersebut belum berhasil melihat hilal, karena tertutup oleh kabut dan awan yang menyelimutinya.

"Tetapi untuk ketetapan pastinya tetap kita tunggu hasil sidang Isbath dari pemerintah (Kemenag RI) pada Kamis malam ini (14/6/2018)," terang Mashari kepada awak media di lokasi rukyat. 

Dari pantauan blokTuban.com di lokasi, cuaca cukup terang, namun awan tebal menyelimuti hillal hingga umurnya habis di pukul 17.56 WIB. Beberapa peserta yang ikut menyaksikan pun tak ada yang bisa melihat munculnya hilal penentu hari raya Idul Fitri tahun ini. 

"Meskipun pelaksanaan rukyat gagal melihat hilal, tetapi hasilnya malam hari ini akan kami laporkan kepada Kemenag RI di Jakarta melalui posko Rukyatul Hilal Kanwil Kemenag Provinsi Jatim di Surabaya," tandas pria yang juga menjabat sebagai Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Tuban itu. 

Pantauan di lokasi, peserta yang mengikuti rukyatul hilal sore ini antara lain, Kemenag Tuban,  PA Tuban, Forkopimda Tuban, Tim Lajnah Falahiyah PBNU Jakarta, DPRD Tuban, MUI Tuban, BMKG Tuban dan Ormas Islam. 

Selain itu hadir pula, Tim Falakiyah NU, Tim Tarjih & Tajdid Muhammadiyah, Forkopimca senori, Perwakilan Kepala KUA se-Kabupaten Tuban, Penyuluh Agama, Perwakilan Ponpes Salafiyah, Ta'mir masjid Agung Tuban, dan akademisi dari mahasiswa UIN Walisongo Semarang,  STAI Al Hikmah Singgahan, dan Ma'had Ali Al Hasaniyah Senori.

Informasi yang berhasil dihimpun blokTuban.com menyebutkan, secara garis besar, pelaksanaan rukyatul hilal awal bulan Syawal 1439 H pada hari ini, data hilal ketika matahari terbenam pada kisaran pukul 17:26:47, umurnya 14j 57m 12d dan mukuts hilal 00j 29m 55d.

Sedangkan Azimuthnya 291° 52' 15", Tingginya 07° 28' 45", Idan luminasinya 0,63 %. Hilal terbenam pada pukul 17;56;42 WIB dan Elongasinha 10° 31' 43".

Ketinggian hilal tersebut, lanjut Mashari, berdasarkan dari berbagai hasil hisab, baik secara Haqiqi Taqribi (perhitungan dengan tingkat akurasi rendah), Haqiqi Tahqiqi (perhitungan dengan tingkat akurasi sedang), dan Haqiqi Tadqiqi (perhitungan dengan tingkat akurasi tinggi). Selain itu juga dengan sistem Kontemporer (perhitungan dengan memperhitungkan teori-teori astronomi terkini dengan hasil perhitungan tingkat akurasi tinggi).

"Ini artinya, kalau kita merujuk ke kriteria imkanurrukyah MABIMS, maka hilal sangat dimungkinkan untuk dilihat, karena sudah di atas 7°, dan dapat diprediksi bahwa awal bulan Syawal 1439 H akan jatuh pada hari Jumat 15 Juni 2018 besok," ulasnya panjang lebar. [rof/col]