Longsor DI Mlaten Akibat tak Pernah Normalisasi?

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Banyak asumsi beredar, tentang sebab akibat terjadinya longsor pada bagian jalan Dam Irigasi (DI) Mlaten di Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko.

Peristiwa yang mengakibatkan sedikitnya lima rumah terdampak longsor, ikut tergerus aliran arus dibagian belakang rumah warga, banyak diketahui sebab debet air dari hulu dataran tinggi sekitar Wadung, Klumpit dan sekitarnya, mengalir deras menerjang bagian Dam yang oleh masyarakat umum sering disebut Dam Leong.

Berdasarkan penelusuran blokTuban.com, dari cerita warga setempat, sebab jebolnya bagan tanggul Dam Leong karena tumpukan sampah yang menyumbat peredaan air jadi tak lancar.

"Sejak awal pembuatan Dam itu, sampah banyak menumpuk menghalangi pintu utama air. Gak pernah dibersihkan. Biasanya pintu air dibuka dari kanan-kiri bagian Dam secara bergiliran," terang Jian, warga setempat, Sabtu (17/3/2018).

Hal tersebut rupanya juga dibenarkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban Komisi B, Warsito ketika dijumpai blokTuban.com disekitar lokasi longsor.

Pihaknya mengatakan jika DI Mlaten sebenarnya sudah mendapat anggaran dari pemerintah daerah sekitar 1,5 milyar. Namun, belum juga terealisasikan, bangunan DI malah jebol duluan.

"Tahun ini sudah dapat jatah APBD, sekitar 1,5 M. Mungkin akan segera direalisasikan, mengingat bangunan Dam yang dibuat pada tahun tujuh puluhan itu tak pernah dilakukan normalisasi sejak pembangunan awalnya," terang politisi PKS muda itu ketika ditanyai terkait progress Dam. [feb/ito].