Albothyl di Apotek Kosong, Konsumen Masih Nyari

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis penjelasan resmi mengenai perintah penarikan Albothyl dari peredarannya sejak Kamis (15/2/2018) lalu. Pada penjelasan itu, terdapat poin yang menyebutkan PT Pharos Indonesia harus segera menarik peredaraannya dari pasaran.

Meski sudah resmi ditarik izinnya, rupanya pencari Albothyl masih ada. Hal itu diungkapkan beberapa petugas apotek (apoteker) yang ditemui blokTuban.com, Selasa (20/2/2018).

"Di sini sudah kosong lama, namun kadang konsumen masih ada yang cari," ujar ER (20) apoteker di wilayah Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Selasa (20/2/2018).

Senada juga dilontarkan apoteker di tempat lain, UA (21), jika sejak ada penarikan Albothyl dari pasaran, konsumen yang sudah terlanjur mempercayai obat sariawan tetes masih banyak yang memburu. Para konsumen mengaku belum tahu jika obat tersebut sudah dilarang.

"Justru kita yang kasih tahu ke konsumen, karena mereka terkadang tidak tahu," beber apoteker ramah itu.

Ditambahkan UA, sebelum ditarik, konsumen Albothyl di wilayah Tuban selatan ini cukup tinggi. Bahkan, setiap dua minggunya ia mampu menjual 10 tub (10 botol).

"Kalau konsumen udah banyak, laris pula," pungkasnya. [rof/ito]