Tak Sampai 10 Menit, Duit Rp 15 Juta Itu Berpindah Tangan

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – Entah mimpi apa sebelumnya, atau barangkali dia masih belum percaya bahwa kejadian yang menimpanya adalah nyata. Karena itu, hanya dalam hitungan menit, uang Rp 15 juta itu amblas.

Kisah itu dialami Karmijan (53) petani asal Dusun Jetis, RT 01/ RW 02 Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sabtu (17/2/2018) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Kejadian itu bermula saat Karminan dan keluarganya sedang enak-enaknya tidur. Dia dikejutkan dengan bentakan dari seseorang yang tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumahnya. Entah masuk dari mana.

Karmijan tak mengenali orang tersebut. Dia hanya tahu dari suara dan postur tubuhnya, bahwa tamu tak diundang itu seorang pria. Jaket hitam dan celana jins selutut yang dipakai kala itu. Wajahnya tak kelihatan karena ditutupi dengan penutup wajah (sebo) hitam.

‘’Korban kaget saat tiba-tiba dihardik dengan kata-kata ingin hidup atau mati,’’ ujar Kasubag Humas Polres Tuban Iptu Agus Edy Pranoto.

Pria yang belum dikenali itu lalu meminta uang Rp 10 juta. Karena takut, anak laki-laki Karmijan, Ari Mahmudi (19) segera mengambilkan uang yang diminta, dari dalam lemari kayu di rumah itu.

Namun, yang pria itu tak puas. Dia meminta lagi tambahan Rp 5 juta. Lagi-lagi Ari Mahmudi mengambilkan uang itu dari tempat yang sama. Setelah mengantongi Rp 15 juta, pria itu kabur.

Sedangkan Karmijan dan keluarganya masih bengong seolah sedang mimpi. Kejadian itu begitu cepat, dan Karmijan masih belum sepenuhnya sadar karena tiba-tiba dibangunkan dari tidur.

Pagi harinya, Karmijan melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke perangkat desa setempat. Lalu ke Polsek Rengel dengan diantar perangkat desa. Petugas langsung ke rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sampai saat ini, belum diketahui identitas pelaku. Hanya, polisi sudah memintai keterangan sejumlah saksi untuk menguak identitas pelaku dan menangkapnya.

‘’Kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan intensif,’’ terang Iptu Agus Edy Pranoto.[ono]