Petani Jagung di Banyubang Keluhkan Harga Pupuk Tak Stabil

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Harga pupuk yang tak stabil menjadi masalah tersendiri bagi para petani jagung yang berada di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan.

Penuturan para petani jagung di sana, harga pupuk yang digunakan untuk merawat dan memberi nutrisi agar tanaman jagung tetap bertumbuh kembang dengan baik seperti jenis Urea dan Phonska selalu naik turun.

"Harga di sini, untuk Urea bisa sampai Rp175 000 per kemasan. Kadang Rp150.000, Rp160.00an juga. Sebenarnya standarnya bukan segitu kan? Harga tak stabil itu yang buat petani bingung," terang petani jagung Desa Banyubang, Nasran kepada blokTuban.com, Rabu (7/2/2018).

Kendati demikian, jika petani sedang dalam masa pemupukan, mau tak mau mereka tetap membeli pupuk dengan membayar berapa pun harganya.

"Terlanjur tanam dan proses pemeliharaan, meski harganya melambung ya tetap kita beli. Berapa pun itu," pungkasnya.

Dari data lapangan, memang ada selisih harga pupuk yang dibandrol tiap-tiap kios pertanian, maupun pedagang tengkulak pupuk yang berkisar dari harga Rp50.000 per kemasan kecil hingga Rp150.000 per kemasan besar. [feb/col]