Tak Peduli Petani, PMII Nilai Hati Bupati Mati

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Tuban kembali menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati, Jumat (2/2/2018) pagi.

Mereka melakukan aksi turun jalan untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait impor beras. Mereka juga menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, terkait impor beras tidak berpihak kepada petani.

Dalam aksinya, massa PMII melakukan treatrikal beberapa petani yang diseret bupati dan membawa pocongan kain putih. Selama berdemo mereka meminta bupati hadir, karena ingin menyampaikan aspirasinya terkait kesejahteraan petani.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, hati nurani bupati meninggal. Jangan jadi alasan, mauidhoh khasanah menjadi kesibukan," ujar M. Chanif Muayad ketika orasi.

Setelah melakukan orasi, akhiranya, para aktivis PMII ditemui oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda. Di hadapan mahasiswa PMII, bupati mengapresiasi terhadap mahasiswa yang sudah peduli pada petani dan kepentingan umum, serta tuntutan mahasiswa sangat logis, maka pemkab mendukung penuh usulan tersebut.

"Sangat setuju dan siap nenindaklanjuti usulan para mahasiswa, saya siap bertandatangan di kertas. Bahkan siap melakukan tanda tangan yang paling atas," ujar Bupati Fathul Huda.

Lebih lanjut kata bupati, terkait masalah pupuk, pemkab sudah berupaya membenahi permasalahan yang ada, termasuk memberantas mafia pupuk. "Oleh sebab itu, kami meminta pada adik-adik mahasiswa agar ikut mengawasai peredaran pupuk di Kabupaten Tuban," tutupnya.

Sementara itu, Ketua PC PMII Tuban Habib Mustofa usai di temui bupati mengatakan, bupati siap bertandatangan terkait penolakan impor beras, bahkan siap menjadi orang yang pertama bertanda tangan menolak impor beras.

"Sehingga ada upaya bersama PMII bagaimana membangun dan membantu nasib para petani kedepan," pungkasnya. [hud/rom]

demo-pmii-tuban-1