Hujan Tak Maksimal, Sawah Petani di Parengan Kurang Air

Kontributor: M. Anang Febri

blokTuban.com - Curah hujan yang minim serta kurang merata mengakibatkan sejumlah sawah milik petani padi di Kecamatan Parengan bagian timur rusak.

Tanah pada lahan pertanian kekurangan air tersebut pecah-pecah/retak meskipun hampir selama satu minggu hujan sempat mengguyur selama beberapa saat.

"Sawah di sini hanya mengandalkan air hujan. Belum ada sumberan atau sumur dekat sini, makanya tanahnya retak-retak begini karena hujan nggak deras," terang Mbak Ah, petani padi  Desa Sugihwaras, Kecamatan Parengan kepada blokTuban.com, Minggu (21/1/2018).

Sambil melanjutkan pekerjaannya mencabut rumput yang tumbuh di sekitar tanaman padi, menurutnya ada aliran sungai kecil yang biasanya digunakan warga sekitar untuk mengairi sawah.

"Tapi ya gitu, air sungai semakin hari semakin surut. Tak ada airnya karena hujan yang turun hanya gerimis. Hujan pun datang saat sore dan malam hari, begitu panas airnya jadi menguap," pungkasnya.

Hal serupa juga terjadi pada lahan pertanian padi Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan. Lahan pertanian paling timur di Kecamatan Parengan yang berbatasan dengan Kecamatan Soko itu hanya mengandalkan air hujan saja.

"Hanya bergantung air hujan. Sumur, sumberan, ataupun sungai sangatlah jauh dari sini. Ya begini, tanah pada tanaman padi jadi retak-retak," kata Wardi, petani setempat. [feb/col]