Unik di Parengan Ada Tradisi 'Tingkep Pari'

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Di zaman yang serba praktis ini, secara tidak sadar sebagian besar masyarakat desa di Kabupaten Tuban telah meninggalkan berbagai tradisi budaya bertani yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang.

Namun ada beberapa desa yang hingga kini masih kental akan nilai-nilai budaya, serta masih terus menjalankan tradisi dan melestarikan budaya warisan dari leluhur.

Seperti di Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Di desa ini tradisi Kaleman 'Tingkep Pari' secara massal masih terus dilaksanakan setiap tahun di balai desa setempat, hal itu merupakan wujud rasa syukur para petani serta doa petani agar hasil panen nanti maksimal.

"Tradisi Kaleman yang telah turun-temurun ini merupakan wujud syukur kepada Allah, karena saat ini tanaman padi sudah mulai kelihatan hasilnya, sehingga rasa syukur para petani harus ditambah," kata Camat Parengan, Joko Purnomo kepada blokTuban.com, Minggu (14/1/2018).

Sementara itu, menurut Kepala Desa (Kades) Sukorejo, Wiwik Hartatik, tradisi Kaleman ini sudah setiap tahun diselenggarakan dan sudah menjadi tradisi rutin semua masyarakat di Desa Sukorejo.

"Setelah tradisi Kaleman selesai, nanti dilanjut beberapa hiburan lain, seperti pementasan sandur,  terbang bancah, pencak dor, wayang krucil dan gambyong," ucap Kades.

Mbah Rusdiono, salah satu sesepuh Desa Sukorejo menceritakan, Kaleman maknanya adalah puji syukur kepada Allah, karena sudah saatnya padi milik para petani untuk ditingkepi dan semoga dengan acara ini mendapatkan berkah dari Allah.

"Tradisi Kaleman ini, merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah, dan semoga nanti diberikan hasil panen yang barokah," kata Mbah Rusdiyono.

Dari pantauan blokTuban.com, acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Kabupaten Tuban, serta ratusan masyarakat yang berpakaian adat serta membawa tumpeng dan kuliner khas.[hud/col]