Ancaman Petani Tuban di MT1


Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Memasuki musim tanam pertama (MT1), petani Tuban diminta waspada banjir bandang, terutama yang berada di daerah bantaran sungai Bengawan Solo dan Kali Kening. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DP-KP) Tuban, Murtadji kepada blokTuban.com, belum lama ini.

Sebab saat ini, hujan terus mengguyur semua wilayah di Kabupaten Tuban dan mengakibatkan puluhan hektar sawah milik petani terendam banjir. Bahkan, hujan yang setiap sore hari turun, mengakibatkan aliran air yang menggenang di sawah tidak bisa mengalir lancar.

"Petani di bantaran Bengawan Solo dan beberapa wilayah yang biasa terdampak banjir bandang untuk selalu memantau di lokasi," kata Murtadji saat dikonfirmasi blokTuban.com.

Pihak DP-KP berharap, dengan adanya ancaman yang bisa datang secara tiba-tiba dan bisa berimbas ke gagal panen, petani wajib ikut Asuransi Usaha Tanam Padi atau yang sering disebut AUTP. Pasalnya, jika ikut AUTP petani berhak mendapat ganti rugi Rp6 juta per hektarnya, bila tanamannya terkena banjir, penyakit, hama atau kekeringan.

"Petani hanya membayar 20 persen atau Rp36.000 per hektarnya. Sedangkan yang 80 persen dapat bantuan pemerintah," ulas Murtadji panjang lebar.

Data yang berhasil dihimpun blokTuban.com, seperti halnya keadaan sawah di Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang. Sawah milik warga Desa Plandirejo dan desa-desa sekitarnya itu sudah sepekan terendam air.

"Setiap tahun pasti banjir jalan sini, asalnya dari sawah yang terendam air hujan," keluh Kacung, warga sekitaran Plandirejo yang sawahnya terendam banjir. [rof/ito]