Pasca Tanam Tidak Ada Hujan, Petani Merugi

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Sebagian petani jagung di Kecamatan Montong dan Grabagan, Kabupaten Tuban mengaku, merugi lantaran benih jagung yang sudah terlanjur ditanam sebagian besar banyak yang mati, Senin (6/11/2017).

Hal itu dikarenakan, sekitar 3 minggu pasca benih jagung ditanam wilayah tersebut tidak lagi diguyur hujan dan bercuaca panas, akibatnya jagung milik petani banyak yang mati dan tidak kuat untuk tumbuh.

"Sudah sekitar 20 hari ini tidak ada hujan, akibatnya sebagian besar tanaman jagung mati," ujar Sriyanto (50) warga Desa Talun, Kecamatan Montong.

Menurutnya, musim tanam ini ia mendapatkan bantuan benih jagung sebanyak 2 kilogram untuk lahan persil, sedangkan untuk lahan milik pribadinya ia tidak mendapatkan bantuan benih sama sekali.

"Kemarin dapat 2 kilogram bantuan benih jagung untuk lahan persil, dan yang sebagian lagi saya beli benih di toko dengan harga Rp76 ribu perkilogram," ungkap Sriyanto.

Masih kata Sriyanto, waktu ia menanam jagung yaitu 3 minggu yang lalu tanahnya memang basah, namun pasca tanam sampai saat ini hujan masih belum turun adapun turun tidak membasai lahan.

Hal senada diungkapkan oleh Kusnan, warga Dusun Borokembang, Desa Waleran tersebut mengaku tanaman jagung yang telah ditanam sekitar 5 hari yang lalu itu belum ada tanda-tandanya nampak tumbuh.

"Mungkin kalau hujanya pas, tanaman jagung saya sudah tumbuh bagus," tambahnya. [hud/ito]