Era Digital, Department Store Jauh Tertinggal dari Retail Online

Reporter: Nidhomatum MR

blokTuban.com - Bila melihat tren saat ini kecenderungan masyarakat kota-kota besar di Indonesia untuk berbelanja kebutuhan hidupnya mulai berubah dari yang konvensional beralih menjadi jual beli online (retail online).

Di tengah diskusi publik tentang menurunnya daya beli masyarakat dan juga adanya penutupan beberapa gerai Department Store, ternyata bisnis Retail Online semakin menggeliat. Tak tanggung-tanggung jika dikalkulasi total belanja iklan yang digelontorkan pebisnis Retail Online pun mencapai triliunan, jauh lebih tinggi di bandingkan total belanja iklan pebisnis Departement Store.

Dari data yang dirilis produk monitoring iklan televisi milik PT SIGI Kaca Pariwara, Adstensity terungkap untuk tahun 2017 ini (Januari-September 2017) total belanja iklan televisi dari sektor Department Store mencapai Rp40,41 miliar.  Angka ini dari tiga Departement Store terkemuka yakni Matahari, Metro dan Ramayana.

"Angka ini lebih rendah sekitar 50% dibandingkan secara year on year dengan bulan Januari-September 2016, yang mana industri Department Store mengeluarkan dana belanja iklan mencapai Rp80,90 miliar," tulisnya.

Sementara, total belanja iklan televisi dari industri Retail Online mencapai Rp1,25 triliun di tahun 2017 ini (Januari-September 2017). Angka ini juga menurun sekitar 15% dengan melihat perbandingan year on year dengan tahun 2016 (Januari -September 2016), Industri Retail Online dengan dana belanja iklan mencapai Rp1,47 triliun. Kalkulasi ini diambil dari berbagai retail online di antaranya Tokopedia, Bukalapak, Blibli.com, Elevenia dan OLX.

Sebagai catatan, data statistik di atas diperoleh Adstensity berdasarkan rekaman semua iklan televisi di 13 stasiun tv nasional yakni RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV,TransTV, Trans7, Global TV, MetroTV, TV One, ANTV, KompasTV, Net TV, dan TVRI. Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto.

Data ini tidak memberikan informasi apabila ada diskon atau potongan harga atau deal-deal lain dalam praktik bisnis antara pemasang iklan dan stasiun TV yang bersangkutan di luar dari Rate Iklan yang telah di tetapkan. Selain itu, penyebutan nama-nama produk di atas tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial atau soft campaign, namun hanya sebagai dukungan informasi semata. [lis]