Ayah Mayu: Dia Berangkat Tanpa Sepengetahuan Saya

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Kisah Mayu Sekar Pulih (25), perempuan asal Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, yang berjalan kaki dari Tuban menuju Jakarta dibenarkan orang tuanya.

Seperti diketahui, Mayu berjalan dari Tuban menuju Jakarta, Sabtu kemarin. Dia mengaku, Minggu siang sudah sampai Balai Kota Semarang.

Dalam perjalanannya, dia kerap ditawari tumpangan kendaraan oleh pengendara sepeda motor. Bahkan, jika pengendara memaksa karena merasa iba, dia terpaksa menerima tumpangan tersebut.

Suwanto (51), merupakan ayah dari Mayu membenarkan kabar anaknya yang nekad jalan kaki ke Ibukota itu. "Benar, Mayu adalah anak saya, dia jalan kaki tanpa sepengetahuan saya," kata Suwanto saat dihubungi blokTuban.com, Senin (25/9/2017).

Suwanto membeberkan, alasan yang melatarbelakangi putrinya jalan kaki tersebut adalah karena kasus hukum yang membelitnya. Sejak sekitar 2013, dia terbelit kasus korupsi yang dia tidak merasa melakukannya.

"Ya karena saya terjerat kasus hukum, dan dirasa kasus tersebut janggal, akhirnya putri saya mencoba mencari keadilan," ujarnya.

Diketahui, Suwanto terjerat kasus korupsi saat dia menjadi Kepala bidang Ketenagaan di Dinas Pendidikan. Dia diputus sekitar 7-9 bulan penjara atas kasus yang dia rasa tidak pernah dilakukan.

"Saya dituduh korupsi kasus CPNS, padahal itu tidak pernah saya lakukan," pungkasnya.[nok/col]