Paradigma Bertani Harus Dirubah. Mengapa?

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Dalam meningkatkan kesejahteraan petani harus diubah paradigma bertani. Sebab, selama ini upaya peningkatan kesejahteraan petani hanya berkutat pada pembenahan budidaya pertanian. Padahal potensi yang lebih besar justru berasal dari sektor argobisnisnya.

Guna mewujudkan hal itu, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Tuban, mengaku memiliki tanggungjawab besar. Pihaknya siap menggerakkan kelompok-kelompok tani di Bumi Wali, mengingat mayoritas penduduknya Nahdliyin dan berprofesi sebagai petani.

"Sebagai langkah yang mendasar, LPPNU akan berusaha terus melakukan penguatan kelembagaan petani, mulai dari Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Poktan (Gapoktan)," ungkap ketua LPPNU Tuban, M. Ali Imron, Rabu (13/9/2017).

Di era modern, diharapakan petani bisa masuk ke bisnis yang lebih luas, seperti memproduksi benih sendiri, memiliki peralatan produksi yang modern, industri pengolahan, hingga pengemasan hasil produksinya dengan desain yang menarik. Bahkan, petani perlu diarahkan untuk memasarkan langsung produksinya secara online.

"LPPNU terus bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk mengupayan bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang sesuai dengan kebutuhan petani lokal. Bantuannya berupa alat mesin pertanian (alsintan) maupun bibit dan benih unggul (tidak meninggalkan kearifan lokal )," papar dia panjang lebar.

Selain itu, saat ini pihaknya juga sedang berkonsentrasi dalam memaksimalkan metode penyuluhan di lapangan untuk membuktikan secara nyata tentang cara dan atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani. "LPPNU juga tengah berusaha memperbanyak demplot dengan berbagai perusahaan bibit sebagai media untuk berbagi pengalaman dengan petani," pungkasnya. [rof/rom]