Cerita Warga yang Rutin Ikut Berebut Nasi Buceng

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Banyak masyarakat datang saat perebutan nasi buceng yang dilakukan oleh Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban.

Seperti kegiatan rebutan buceng yang diperuntukkan bagi arwah leluhur Umat Tri Dharma, Selasa (12/9/2017) siang. Ribuan warga memadati aula depan klenteng Kwan Sing Bio untuk berebut buceng tersebut.

Diantara ribuan warga yang berebut buceng itu, terdapat dua kisah warga yang setiap tahunnya selalu terlibat aktif membawa pulang nasi buceng, yaitu Kamsini (40) warga asal Desa Sugiharjo dan Slamet Mulyo (45) asal Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban.

Kamsini mengatakan, sudah beberapa tahun ikut meramaikan perebutan nasi buceng yang diselenggarakan oleh TITD Kwan Sing Bio. Dia bersama tetangganya selalu datang saat kegiatan yang dipersembahkan untuk arwah leluhur itu dilaksanakan.

"Setiap tahun selalu ke sini, ikut berebut nasi buceng bersama warga lainnya," ujar dia di dekat lokasi pembagian buceng.

Sementara itu, Selamet Mulyo menyatakan hal sama. Dia datang ke klenteng Kwan Sing Bio untuk ikut berebut buceng. Meski awalnya dia mengaku hanya berniat mengantar teman.

"Niatnya antar teman, tapi begitu ada pembagian buceng ya ikut sekalian," terang warga yang mengaku baru pertama ikut rebutan buceng.

Menurut pihak TITD Kwan Sing Bio, kegiatan ini dilakukan untuk mendoakan arwah leluhur yang tidak dirawat oleh keluarganya. Sehingga umat berdasarkan kepercayaan menggelar sedekah bumi perebutan nasi buceng.

"Ini untuk mendoakan arwah leluhur yang tidak dirawat keluarganya, kita adakan perebutan nasi buceng," pungkas Ketua TITD Kwan Sing Bio, Liu Pramono. [nok/rom]