Pengusaha Ikan Kering Dapat Tawaran Garam Impor

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Kelangkaan garam yang terjadi beberapa bulan terakhir ini membuat pengusaha ikan kering terkena dampaknya. Sebab, mereka menggunakan garam sebagai pengawet ikan.

Di tengah kelangkaan garam tersebut, pengusaha ikan kering justru mendapat tawaran garam impor sebagai bahan pengawet. Seperti garam impor dari India.

Salah seorang pengusaha ikan kering, Sawito (43) mengatakan, memang telah mendapat tawaran garam impor dari India, karena garam sedang langka akhir-akhir ini. Tawaran garam impor tersebut, didapatnya dari seorang kenalan dari Madura, dengan harga yang cukup murah.

"Benar saya ditawari garam impor dari India oleh seorang teman," ujar pengusaha ikan asal Desa Glodok, Kecamatan Palang tersebut kepada blokTuban.com, Minggu (23/7/2017).

Harga yang ditawarkan untuk garam Impor pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga garam grasak lokal. Jika harga garam lokal didapatnya dengan nilai Rp.4500 untuk satu kilogramnya, maka untuk garam impor harganya Rp.3800 per kilogramnya.

"Memang harganya murah untuk garam impor, namun saya tidak membelinya karena kualitasnya tidak begitu bagus," ungkapnya.

Berbeda dengan Sawito, pengusaha ikan kering lainnya, Mariam, mengaku tidak menerima tawaran garam impor meski dirinya juga kesulitan mendapatkan garam untuk mengawetkan ikan yang diproduksinya, karena telah terjadi kelangkaan garam di beberapa daerah.

"Saya kesulitan mendapatkan garam, tetapi juga tidak mendapatkan tawaran garam impor," singkat pengusaha ikan asal Pabean, Kecamatan Tambakboyo tersebut.[nok/ito]