Hasil Panen di Sebagian Wilayah Tuban Menurun

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Hasil panen padi di tahun 2017 ini, di Kabupaten Tuban tak sama. Sebagian wilayah hasil produksi mengalami kenaikan dan sebagian menyusut di musim gadu bulan Juni ini. Sebab, kondisi tersebut dipicu akibat sebagian petani di wilayahnya terserang hama wereng menjelang panen.

"Hasil panen kali ini cukup jelek akibat serangan wereng," ujar ketua kelompok tani Sidorukun Barokah, Kecamatan Bangilan, Abd Latif.

Kata latif, produksi panen yang dialaminya mengalami penyusutan hingga lima puluh persen. Sebab, biasanya 1 hektare menghasilkan padi 5 ton kali ini tinggal 2,5 ton.

Kendati begitu, ia masih bersyukur karena bisa panen dan membawa pulang gabah, untuk persediaan tahun ini. Diakuinya, sawah yang sedang ia garap merupakan sawah tadah hujan.

"Meski diserang wereng, namun Alhamdulillah masih bisa bawa pulang gabah," tegas pria berbadan kekar itu.

Hal senada juga dilontarkan petani asal Kecamatan Montong, Suharno. Menurut pria paruh baya itu, hasil panen kali ini mengalami penurunan dibanding musim panen sebelumnya.

"Kalau di Montong menurun, akibat faktor cuaca yang berakibat air tidak maksimal di musim gadu ini," timpal Suharno dengan mengelus kening.

Justru hal berbeda disampaikan petani asal Bader, Kecamatan Jatirogo Naim, ketika ditemui blokTuban di sawahnya yang berada di pinggir jalan poros Kecamatan Jatirogo-Bancar, Minggu (4/6/2017). Justru di misim panen gadu saat ini, produksi padi yang ditanam hasilnya melimpah.

"Alhamdulillah panenan naik hasilnya, sebab airnya di wilayah sini mencukupi," akunya saat istirahat bersama rekannya di pematang sawah.

Dijelaskan Naim, panen sebelumnya dari luas area 600 meter persegi (m2), sawahnya menghasilkan 23 sak dengan bobot rata-rata 45 kilogram (kg). Namun, saat panen kali ini bisa diperkirakan mendapat 50 sak.

"Hasil panen meningkat 100 persen lebih," pungkasnya dengan senyum lebar di mulutnya. [rof/col]