Perkecil Gesekan, Paguyuban Pencak Silat Singgahan Dikukuhkan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Selama ini, konflik antar perguruan silat rawan terjadi. Tidak jarang, antar pendekar saling tikam demi pengakuan atas kekuatan yang dimilikinya. Namun, keadaan itu mulai dikikis habis oleh beberapa perguruan Pencak Silat tersohor di Bumi Wali, sebutan Kota Tuban.

Seperti yang terjadi sore ini, Senin (22/5/2017), dalam rangka memperkecil gesekan antar perguruan pencak silat di Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 8 Perguruan bela diri pencak silat menggelar 'Apel Pengukuhan dan Ikrar Damai'. Apel pengukuhan dan pengucapan ikrar tersebut diikuti ratusan pendekar dengan baju kebesaran masing-masing.

Koordinator Persinas Asad, Abidin mengatakan, upaya pembentukan paguyuban perguruan pencak dilat itu, di antaranya untuk menjaga kerukunan sesama muslim maupun non muslim. Dengan segala upaya, pihaknya akan menyerukan kepada semua anggota agar tetap menjaga kerukunan sesama bangsa Indonesia.

"Sebagai bagian masyarakat Indonesia, Persinas Asad komitmen untuk membantu keamanan bukan yang diamankan. Selain itu pada intinya untuk memajukan olahraga , pencak silat, dan negara," tutur Abidin usai dikukuhkan sebagai pengurus.

Hal senada juga diucapkan perwakilan organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Samsul Hadi. Pihaknya selaku inisiator berharap dengan rencana membentuk Paguyuban Pencak Silat antar perguruan dapat meminimalisir pergesekan antar pendekar. Dengan begitu ketika ada konflik personal antar organisasi, paguyuban berperan aktif menyelesaikan secara internal.

"Di dalam paguyuban ada masing-masing perwakilan yang menjadi diplomator perdamaian, sehingga permasalahan tidak menjadi berlarut-larut karena penyelesainnya cepat," jelas pria yang juga Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat Singgahan itu.

Begitu juga dengan pernyataan sikap yang dikeluarkan perwakilan organisasi IKS.PI Kera Sakti Nur Hasyim. Pihaknya menilai hal ini sebagai kegiatan positif dan merupakan langkah awal pemersatu perguruan di Singgahan.

"Sudah menjadi harapan bersama, setelah terbentuknya paguyuban, situasi selalu damai tidak ada masalah, dan semakin maju dunia persilatan," tegasnya.

Secara terpisah pemuka Persaudaraan Rumpun setia hati (PRSH), Persaudaraan Setia Hati (PSH), dan Pencak Organisasi (PO) mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung terbentuknya pagyuban. Dengan adanya rutinitas silaturahmi ke depan, semua perguruan rukun, damai, dan tidak ada kerenggangan.

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang Pagar Nusa (PN) Singgahan, M. Sholihin dengan menyambut hangat paguyuban itu. Sebab tradisi pencak yang asli budaya pribumi, sudah waktunya di perkuat agar tidak mudah tergerus globalisasi.

"Pencak di Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki bangsa lain, dan sudah waktunya pencak tetap dilestarikan," imbuhnya.

Sedangkan Ketua Umum (Ketum) Paguyuban Bela Diri Pencak Silat Singgahan, Susanto, ketika dikonfirmasi blokTuban.com, mengaku akan melakukan hal terbaik untuk menjalankan organisasi yang diamanatkan padanya.

Pihaknya juga akan mengimbau seluruh warga pendekar Singgahan, untuk bisa membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Sebab, pendekar tidak hanya dibekali dengan ilmu tarung, namun juga pendidikan karakter.

"Sejak awal, masing-masing ketua perguruan berkomitmen menularkan semua anggota agar saling menghargai, agar tercipta pembangunan di Singgahan, Tuban," ujarnya.

Dalam waktu dekat, paguyuban pendekar yang terdiri dari PSH, IKSPI Kera Sakti, Persinas Asad, Marga Luyu 151, PSHT, Pencak Organisasi, PRSH, dan Pagar Nusa itu akan mengagendakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Sangat diharapkan dapat dukungan dari Pemerintah desa hingga Kabupaten.

"Sangat perlu dukungan dari semua stakeholder guna pemberdayaan SDM organisasi untuk kelanjutan program," tutur pendekar yang juga seorang pendidik di salah satu SMA Negeri di Tuban itu.

Secara terpisah pembina Apel Pengukuhan dan Pengucapan Ikrar Paguyuban Bela Diri Pencak Silat Singgahan, Camat Singgahan berpesan agar pendekar bersatu dalam keberagaman menuju Singgahan damai.

Menurutnya, keberagaman bukan saatnya mencari perbedaan. Namun untuk mencari persamaan persepsi demi kemajuan bangsa.

"Harapannya Memayu hayuning Bawono, bukan hanya slogan. Namun benar-benar diterapkan di kehidupan sehari-hari," tandas Camat yang kerap disapa Dani itu.

Diharapkan, paguyuban pendekar itu sebagai wadah pemersatu. Gunanya, membantu negara dalam hal ini pemerintah dalam kegiatan sosial, keagamaan, dan menjaga ketentraman maupun keamanan di masyarakat.

"Peran serta keamanan dan ketertiban di masyarakat sangat kami harapkan," pungkasnya.[rof/col]