Permintaan Meningkat, Petani Jamur Untung Jutaan Rupiah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Jumlah permintaan jarum tiram di wilayah Tuban bagian barat semakin meningkat. Bahkan diungkapkan salah satu petani jamur di desa Sidohasri, Kecamatan Kenduruan sering kuwalahan melayani permintaan konsumen.

"Ketika ramai, sampai jatah jamur pedagang kita gilir," ujar petani jamur Fin Indarto saat ditemui blokTuban.com, di rumah jamur yang berada di selatan perbatasan Jatirogo-Kenduruan itu.

Setiap harinya, pedagang rata-rata dijatah 2 kilogram. Harga jamur ia patok Rp13 ribu per kilogram. Jemur milik warga Bate, Bangilan itu, biasanya didistribusikan ke pasar Jatirogo, Ngrojo, dan ke pengusaha kuliner.

Menurut pengakuan Fin, sapaan akrabnya, dalam satu bulan untuk mengelola tanaman jamur dirinya mengeluarkan uang sekitar Rp14 juta. Namun pengeluaran tersebut seimbang dengan hasilnya, bahkan lebih dari cukup.

"Bersyukur dalam satu bulan laba bersih sekitar Rp7 juta, atau setara hasil kotor sekitar Rp21 juta," papar bapak satu anak itu.

Rencananya, ia ingin mengembangkan usahanya dengan membuat satu rumah jamur lagi yang sebelumnya sudah ada dua rumah. Selain itu, ia juga memiliki cita-cita membuat baglog sendiri, sebab selama ini ambil dari Madiun.

"Disini kendalanya serbuk kayunya, rata-rata teksturnya terlalu keras karena kebanyakan kayu jati. Sedangkan, yang paling bagus media tanam jamur adalah serbuk kayu yang agak gembos," tandasnya.[rof/ito]