Anak-anak Awali Jadi Pengibing Saat Langen Tayub di Kumpulrejo

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Ada hal yang menarik saat acara Gebyar Seni Langen Tayub, dalam rangka Sedekah Bumi di Dusun Krasaan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Pada Gebyar Seni Langen Tayub yang digelar oleh warga di Pesarehan Mbah Dewi Sri, Dusun Krasaan, Desa Kumpulrejo tersebut, anak-anak mengawali menjadi penari (pengibing) atau yang disebut oleh warga sekitar sebagai Bocah Angonan.

Dari pantauan blokTuban.com dari empat Waranggono atau sinden, ada enam anak yang menjadi pengibing, mereka mengawali menarinya dengan lincah dan berselendang bak seperti orang dewasa. Meskipun ada ratusan penonton tertawa melihat saat mereka menjadi pengibing.

Menurut keterangan Panitia Siswanto, pengibing anak-anak tersebut diberi waktu sekitar setengah jam untuk mendampingi sang sinden menyanyi, sebelum akhirnya diganti oleh orang dewasa.

"Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun, dalam rangka sedekah bumi ini. Pertama kali yang menjadi pengibing langen tayub adalah anak-anak," Kata Siswanto kepada blokTuban.com, Jumat (21/4/2017).

Ditambahkannya, dari cerita yang masih berkembang di telinga masyarakat, pengibing anak-anak dengan usia sekitar 10 tahun ini menjadi bagian adat Gebyar Seni Langen Tayub dalam rangka sedekah bumi.

Sebagai panitia Siswanto mengaku, usai menjadi pengibing anak-anak tersebut diberi upah atau uang saku sebesar Rp10.000 per anak. "Setelah selesai menjadi pengibing mereka diberi uang Rp10.000," pungkasnya.

Diketahui, dari keterangan panitia penyelenggara Gebyar Seni Langen Tayub tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan selesai pada besok dini hari menjelang subuh.[hud/col]