Pupuk Telat, Petani Beli Dari Jawa Tengah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Meski tersiar kabar pengurangan stok pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Tuban tidak akan terjadi. Namun beberapa petani di pinggiran kota masih dibayang-bayangi sulitnya mendapatkan pupuk.

Ironisnya, sesuai data yang dihimpun blokTuban.com, Minggu (16/4/2017) ada sebagian petani di perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah membeli pupuk ke daerah Sale, Rembang, Jawa Tengah.

"Sering beli pupuk ke daerah Sale, jika pupuk di sini telat," ujar satu diantara petani Desa Kebonharjo, Jatirogo, inisial KSM.

Ia menjelaskan, musim tanam tahun ini kios resmi yang menjadi tempat penyedia kelompok tani di desanya tidak lagi mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Menurut kabar, kios resmi tersebut sedang kolep.

Ditambahkan dia, setiap RDKK kelompok taninya ikut penentuan, namun ketika musim pemupukan kesulitan mendapat pupuk. Ia juga menegaskan keluhan sudah disampaikan ke PPL, kabarnya musim tanam ke depan akan diusulkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban.

"Kelompok tani saat ini kesulitan mendapat pupuk, untuk mendapatkannya harus beli di toko pengecer luar daerah," tandasnya.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kecamatan Jatirogo, Linggo membenarkan jika terdapat petani asal Jatirogo yang membeli pupuk di daerah Sale, Rembang.

"Memang sudah sejak lama dan bertahun-tahun, jika pupuk telat mereka (petani, red) ambil dari Sale," terangnya saat dikonfirmasi blokTuban.com, melalui ponselnya, Minggu (16/4/2017).

Sedangkan terkait berhentinya kios resmi penyedia pupuk kelompok tani Desa Kebonharjo pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan beberapa kelompok tani. Untuk sementara, stok pupuk disuplai dari kios resmi Desa Wangi Kecamatan Jatirogo.

Daftar harga pupuk bersubsidi yang dihimpun blokTuban.com dari kios resmi luar daerah menyebutkan, dengan ukuran 50 kg persak, Urea dibandrol Rp100 ribu, Phonska Rp120 ribu, TS Rp115 ribu, dan Organik Rp20 ribu. [rof/ito]