Ular Piton Tertangkap, Warga Serahkan Ke Perhutani
 
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
 
blokTuban.com - Usai tertangkap dan menjadi tontonan warga yang penasaran, kini ular piton yang ditangkap warga Kenduruan, Kabupaten Tuban akhirnya diserahkan kepada Perum Perhutani. Hewan reptil dengan panjang sekitar 4 meter itu, sebelumnya ditangkap di area ladang rumput milik warga Dusun Punggur, Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Minggu (9/4/2017) kemarin.
 
Abdul Kholis, salah satu warga yang menangkap bersama dua orang rekannya itu menjelaskan, meski telah ada seseorang yang hendak membelinya, tapi ia enggan melepasnya. Sebab, guru salah satu Madrasah di Kecamatan Kenduruan itu merasa kasihan jika ular tersebut jatuh pada orang yang kurang bertanggung jawab.
 
"Jika dibeli orang biasa, takutnya disalah pergunakan, akhirnya saya putuskan untuk saya serahkan ke Perum Perhutani KPH Kebonharjo," ujar Kholis begitu ia disapa.
 
Ditambahkan Kholis, ia juga tidak mungkin melepas ular Sowo Kembang (masyarakat setempat menyebutnya) dikembalikan ke habitatnya semula. Sebab, masyarakat ketakutan jika suatu saat ular akan mengamuk dan memangsa orang maupun hewan ternaknya.
 
"Tidak mungkin juga saya lepas di ladang rumput sebelumnya, karena warga jelas ketakutan," tegas Kholis.
 
Sementara pihak Perhutani ketika dikonfirmasi blokTuban.com usia menerima ular dari Kenduruan itu mengatakan, pihaknya akan merawat dan menjaganya. Ular tersebut akan dijadikan hewan peliharaan yang di tempatkan di kebun binatang mini di Kecamatan Jatirogo.
 
"Setelah diserahkan yang akan dilakukan perhutani merawat di kebun binatang mini yang baru dibangun ini," ujar Kepala Tata Usaha Perum Perhutani KPH Kebonharjo, Budi Suharjo di kebun binatang mini, eks TPK selatan terminal Jatirogo.
 
Tujuannya, agar bisa dinikmati pengunjung sebagai wahana hiburan. Selain itu pihaknya menambahkan, membuka lebar kesempatan warga yang ingin menitipkan binatang langka untuk dilindungi dan dirawat.
 
"Pihak perhutani siap menerima segala bentuk hewan langka, agar terawat dan tidak punah," pungkasnya. [rof/ito]