Korban Dapat Shock Terapi Sebelum Mengerjakan UN

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pasca keberhasilan Polres Tuban mengamankan seorang tersangka, MKU (21) yang menjual kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), beberapa siswa yang menjadi korban, hari ini melaksanakan UN.

Ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Kepala Sekolah (Kepsek) dari beberapa siswa korban penipuan tersebut mengaku, hingga saat ini siswa nampak sedikit shock. Untuk itu sebelum mengerjakan soal ujian, pihak sekolah berusaha memberi motivasi agar anak tidak down.

Diberitakan blokTuban.com sebelumnya, dari hasil pengembangan kepolisian, kunci jawaban itu dijual ke ratusan pelajar yang ada di pinggiran Tuban yakni di Kecamatan Jenu dan Jatirogo. Beberapa di antaranya dengan 144 pelajar dari SMAN 1 Jatirogo, 10 pelajar dari SMAN 1 Kenduruan, 56 pelajar dari MA Salafiah Jatirogo dan 15 pelajar dari MA Mambaul Fuluh Jenu.

"Setelah berita penipuan itu terungkap, siswa yang menjadi korban langsung kita kumpulkan untuk mendapat arahan," ujar Kepsek SMA Negeri 1 Jatirogo, Darusman, Senin (10/4/2017).

Menurutnya, sebuah keberuntungan dengan terbongkarnya praktik haram tersebut sebelum pelaksanaan UN. Sebab, dengan begitu sekolah bisa memberi teguran dan juga shock terapi bagi siswa.

Senada juga disampaikan kepala MA Salafiyah Jatirogo, Moh Najib. Pihaknya mengecam kelakuan oknum mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro itu. Sebab, perbuatannya tersebut bisa merusak citra pendidikan di tanah air.

"Yang jelas anak-anak jadi korban dan itu sangat kami sayangkan," tutur Najib sapaan akrabnya.

Dijelaskan dia, pihak Madrasah sebelumnya sudah melarang keras siswa agar tidak mudah tergiur dengan adanya kunci jawaban UN. Untuk itu, pihak guru sudah berusaha keras membimbing siswa agar anak-anak lancar menjalanjani UN.

"Ini menjadi pelajaran bagi siswa, agar tahun depan lebih giat lagi belajarnya," pungkasnya. [rof/rom]