Dari Memilih Sampah, BSD Jadi Usaha Ekonomi Kreatif

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

bkokTuban.com - Bank Sampah Delima (BSD) di Desa Banyuurip Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur salah satu bentuk usaha ekonomi kreatif yang patut diancungi jempol. Tidak tanggung-tanggung, program binaan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang didirikan tiga tahun silam itu, di akhir bulan Februari tercatat memiliki saldo Rp128.566.200 dari 185 anggota, Minggu (26/2/2017).

Priyati, wanita penggagas BSD itu memaparkan saldo yang terkumpul dari sampah rumah tangga itu terdiri dari saldo kas sebesar Rp3.201.000, jimpitan Rp3.102.500, simpanan pokok Rp4.358.000, simpanan wajib Rp2.601.000, suka rela Rp7.345.000, dan simpanan hari raya Rp107.958.700.

[Baca juga:  Tiga Tahun Berdiri, BSD Banyuurip Tumbuh Pesat ]

"Saldo tersebut akan terus bertambah hingga menjelang tutup buku yang akan dilakukan menjelang lebaran besuk," ungkap wanita yang juga sebagai ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) itu.

Ditahun sebelumnya, bank sampah yang berdiri dari gagasan para wanita tani yang ulet dan tekun itu saldonya telah mencapai Rp165.000.750. Saldo tersebut dicapai pada tutup buku Lebaran 2016 lalu. Selain itu, juga diikuti dengan bertambahnya anggota yang kebanyakan para pemulung di desa setempat.

Modal aset kelompok, kata dia terus mengalami perkembangan. Dengan modal aset yang dimiliki BSD, kini mulai merambah ke program simpan pinjam. Dari situ nantinya kegiatan tidak hanya sebatas memilah sampah kemudian dijual.

“Dari saldo tersebut BSD juga dapat meminjami anggota yang membutuhkan sampai Rp20 juta,” bebernya sambil menunjukan buku catatannya.

Selain itu, BSD yang berdaya untuk anggota, juga sudah bisa menyalurkan bantuan ke yatim piatu, dhuafa, dan fakir miskin ketika usai tutup buku jelang lebaran. Tahun ini rencananya akan menyalurkan bantuan ke 33 orang di Desa Banyuurip yang membutuhkan dalam bentuk sembako.[rof/ito]