Beda Proses Panen Beda Harga Gabah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebab, saat panen merupakan waktu kritis, apabila terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasil produksinya akan turun bahkan dapat rusak sama sekali.

Tentu hal itu pula yang mempengaruhi harga gabah kering panen (GKP). Menurut petani maupun ahli, pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner.

Salah seorang petani perempuan asal Kecamatan Kenduruan, Tuban, Edy Murwati menyatakan, proses panen padi yang dilakukan petani memiliki pengaruh besar terhadap harga gabah. Adanya proses panen padi yang terkontrol akan mempengaruhi penyusutan hasil gabah.

Ia mencontohkan, proses panen padi secara tradisional semisal gropyoan atau dos, tentu tingkat kebersihan gabah akan berkurang dan itu juga mempengaruhi harga gabah rendah. Sebaliknya, proses panen dengan terkontrol dengan mesin perontok, tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan cukup maksimal karena ada blowernya.

"Harga gabah dengan proses gropyoan cenderung lebih rendah dibanding dengan perontok mesin yang sudah dilengkapi dengan blower pemilih gabah," ujar Murwati ketika ditemui blokTuban.com di kediamannya beberapa waktu lalu.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Senori, Sujadi mengaku, selisih harga gabah proses panen tradisional dengan mesin perontok cukup mencolok. Jika panen dengan gropyoan biasanya padi dihargai kurang dari Rp3.000 per kilogram (kg), sedangkan dengan mesin perontok kisaran Rp3200 sampai Rp3.500 per kg.

"Tengkulak jelas berbeda menentukan harga, sebab acuan mereka adalah kebersihan gabah," tandasnya.

Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah rata-rata susut hasil metode “gropyokan” (sekitar 10%). Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin mencapai 99,5%. [rof/rom]