Sungai Jadi Tong Sampah, Kapan Berakhir?

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Keringat di wajah dan sekujur tubuh Jarnawi belum kering. Cucuran keringat dari wajahnya itu lantaran ia harus membersihkan tanaman liar yang mengganggu pemandangan di atas Jembatan Desa Jatisari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.

Musim penghujan, bagi Jarnawi menjadi berkah yang ditunggu, sekaligus meringankan kerjanya. Sebab sampah yang menumpuk di dalam dan di bibir sungai terhanyut bersama datangnya air hujan yang menambah debit sungai dari hutan itu.

Dikisahkan Jarnawi, ketika turun hujan air yang berwarna kuning kecoklatan, mampu menyeret tumpukan sampah yang memenuhi sungai di samping kantor Desa Jatisari itu. Tentunya hal itu meringankan pekerjaan dia sebagai Dinas PU Kecamatan Senori dalam menangani sampah liar yang sudah menjadi hal wajar bagi masyarakat sekitar.

"Kesadaran masyarakat sekitar terkait kebersihan sungai masih kurang, sehingga masih ada fenomena sungai jadi tong sampah," ungkap pria berkaca mata hitam itu, saat ditemui blokTuban.com.

Entah siapa yang bersalah, namun ia juga mengaku sudah berusaha memasang papan peringatan berisi larangan membuang sampah di sungai. Sampai hari ini, masih saja diabaikan dan tong sampah sungai masih setia dipergunakan.

Ironisnya, tukas Jarnawi, papan larangan yang dipasang tahun 2016 silam itu, kini bangkainya saja tak tampak. Ia berharap tumbuh kesadaran masyarakat yang tinggal di sekitar sungai baik warga desa maupun santri yang bermukim di Pondok sekitar untuk menghilangkan kebiasaan buang sampah di sungai.

"Sampah adalah petaka, jika itu tidak dikelola dengan benar. Banjir, tanah longsor, dan pencemaran lingkungan di wilayah sekitar semua bersumber dari sampah," tandasnya.

Bagaimana solusi selanjutnya? Jarnawi berujar, dulu pernah diusulkan adanya tempat pembuangan sementara atau TPS untuk menampung sampah rumah tangga. Setelah penuh, baru kemudian dipindahkan ke tempat pembuangan akhir atau TPA yang ada di Kecamatan Jatirogo menggunakan kontainer milik dinas.

"Tapi entah kapan itu akan terwujud. Namun harapan kita semua segera terwujud, agar masalah sampah tidak lagi jadi trending topik di Kecamatan Senori," pungkasnya. [rof/col]