Pembangunan Jembatan Kumpulrejo Tunggu Anggaran 2018

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein mengatakan jembatan Kedungkaloh, Tuwiwiyan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban yang ambrol Senin (13/2/2017) kemarin akan dibangun ulang. Sebab jika dibangun jembatan darurat dikhawatirkan hanya akan membuang-buang anggaran.

"Setelah kami tinjau langsung, jembatan tidak bisa dibetulkan. Artinya jembatan harus dibongkar total, kemudian dibangun jembatan baru," kata Wabup ketika melakukan Sidak ke lokasi jembatan, Kamis (16/2/2017).

Kapan akan dibangun dan dari mana anggarannya? Pria yang juga politisi PKB itu menjelaskan bangunan jembatan baru tidak mungkin dilakukan pada tahun anggaran 2017 atau dari anggaran dana Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Pembelanjaan Daerah (P-APBD) Kabupaten Tuban tahun ini. Sebab jembatan yang akan dibangun dengan panjang 20 meter itu akan menelan biaya lebih dari Rp2 miliar.

Ditambahkan Noor Nahar, panggilan akrabnya, penyelesaian pengerjaan juga tidak mungkin selesai dengan waktu tiga bulan, melainkan kurang lebih tujuh bulan. Untuk itu ditandaskan Wabup, pembangunan jembatan yang menghubungkan desa Kumpulrejo dengan beberapa desa di Kecamatan Tambakboyo dan Kerek itu menunggu tahun anggaran 2018.

"Kami mohon masyarakat bersabar, sebab pembangunan jembatan waktunya tidak bisa dipaksakan atau terburu-buru," tegas Noor Nahar setelah meneliti kondisi alam di sekitar jembatan.

Bagaimana nasib petani yang sawah dan ladangnya di seberang sungai? Kepada blokTuban pihaknya menyebut tetap akan dibangunkan akses darurat khusus roda dua. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuatkan jembatan dari bambu yang lebih kuat dari sebelumnya.

"Kita sudah meminta ke Dinas PUPR untuk membuat akses darurat yang bisa digunakan pejalan kaki dan roda dua pengangkut hasil panen. Sedangkan untuk kendaraan lebih dari roda dua dilarang melintas, karena berbahaya," tegas Wabup.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (13/2/2017) petang, sekitar pukul 17.30 WIB jembatan poros yang menghubungkan Desa Kumpulrejo, Bangilan dengan Kecamatan Kerek mengalami rusak berat atau putus. Hal tersebut terjadi akibat tebing di sisi utara jembatan teregerus oleh debit air yang tinggi, sehingga mengakibatkan longsornya ujung kanan kiri jembatan.

Ambrolnya jembatan juga mengakibatkan terisolirnya 2 desa antar kecamatan, karena tidak ada akses jalan lain yang bisa dilalui. Selain mengisolir beberapa desa, jembatan tersebut juga menjadi salah satu akses menuju lapangan minyak Gegunung Pertamina 01 (GGNP-1) yang dikelola oleh KSO Pertamina EP, PT Tawun Gegunung Energi atau TGE. [rof/col]