Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengimbau petani untuk memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG). Cara itu dilakukan guna antisipasi turunnya harga padi saat musim panen raya yang membawa duka bagi petani.

Dari pantauan blokTuban.com di beberapa sebaran Kecamatan, harga gabah kering sawah (GKS) terus mengalami penurunan. Harga GKS yang semula lebih dari kisaran Rp4.000 kini tinggal kisaran Rp3.000 per kilogram (Kg).

"Tahun ini, harga gabah tinggal kisaran Rp3.000, tentu banyak petani di daerah kami yang mengeluh," ujar Kepala Desa Kedungjambe, Singgahan, Ansori ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Rabu (15/2/2017).

Menurut dia SRG yang dianjurkan Pemerintah sangatlah berguna bagi masyarakat petani. Namun, diungkapkan Ansori, hingga saat ini sosialisasi mengenai penanggulangan harga gabah dengan cara tersebut, masih jarang diterima warga di pedesaan.

"Bagaimana caranya dan sistemnya seperti apa, SRG bagi petani desa masih awam. Sebab sampai saat ini pemerintah kurang dalam upaya sosialisasi ke tingkat pelosok desa," beber Ansori.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Muksamiadi. Menurut dia pemerintah diharapkan lebih intens dalam melakukan sosialisasi SRG sampai ke tingkat bawah. Pihaknya juga menerangkan, karena minimnya sosialisasi, para petani di desanya menjual gabah secara mandiri.

"Pernah tapi sudah lama, mendapat sosialisasi terkait SRG, dan harapan kami pemerintah kembali turun ke daerah-daerah agar petani tidak jadi korban permainan harga ketika panen," tandas Muksamiadi.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji menyebut penurunan harga gabah yang dikeluhkan para petani akibat pasaran menurun. Untuk itu, para petani harus bisa memanfaatkan SRG.

Sedangkan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag, Bhismo S Adji menuturkan, daya tampung SRG di Tuban mencapai 2.500 ton gabah. Namun hingga saat ini tercatat kurang lebih 50 ton gabah milik petani yang baru disimpan dalam SRG ini. [rof/ito]