Harga Gabah Anjlok, Dinas Sebut SRG Solusinya

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji menyebut penurunan harga gabah yang dikeluhkan para petani akibat pasaran menurun. Untuk itu, para petani harus bisa memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG).

Dari pantauan blokTuban.com di beberapa sebaran Kecamatan, harga gabah kering sawah (GKS) terus mengalami penurunan. Harga GKS yang semula lebih dari Rp4000 kini tinggal kisaran Rp3000 per kilogram (Kg).

"Penurunan harga gabah yang saat ini di keluhkan petani antara lain di sebabkan di pasaran cenderung mengalami penurunan," ungkap Murtadji kepada blokTuban.com, Selasa (7/2/2017) kemarin.

Mantan Camat Bancar itu menjelaskan, selain itu, penurunan harga gabah juga di sebabkan curah hujan cukup tinggi, sehingga rendemen GKS cukup tinggi pula. Akibatnya hal itu juga berpengaruh terhadap kualitas gabah yang berdampak pada penurunan harga.

"Untuk itu kami sudah mengadakan koordinasi dengan dinas yang membidangi yaitu dinas perdagangan dan industri, semoga sesuai dengan harapan petani," tandas Murtadji.

Masih Murtadji, dengan anjloknya harga gabah, menurut dia ada beberapa alternatif solusi yang dapat ditempuh, di antaranya melalui pemanfaatan SRG. Dengan sistem tunda jual yang diterapkan pada SRG, pihaknya menegaskan, dapat meningkatkan harga gabah ditingkat petani.

"Manfaat lain bagi petani, dengan resi gudang dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman dana pada bank yang ditunjuk, sehingga dapat digunakan untuk modal usaha tani kembali," pungkasnya.[rof/ito]