Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Adanya kabar pengurangan jatah pupuk bersubsidi yang didapat Pemerintah Kabupaten Tuban menuai beberapa kritikan. Sebab, jatah tahun 2017 berkurang sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji beberapa waktu lalu, jatah pupuk subsidi hanya 110.546 Ton ditahun ini. Tentu saja jatah pupuk dari Pemerintah tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 120.504 ton.

Menyikapi hal itu, beberapa agen resmi di Kabupaten Tuban dan petani menyayangkan dan mengeluh. Sebab, dengan jumlah di tahun 2016 yang mencapai 120.504 ton, jatah petani masih kurang.

"Kami merasa keberatan jika pemerintah akan mengurangi jatah pupuk subsidi tahun ini, soalnya tahun kemarin saja petani sudah dibuat pusing adanya kelangkaan pupuk," kata Ikhwan (63), agen pupuk di Kecamatan Montong, Kamis (2/2/2017).

Menurut dia, pemerintah bisa mempertimbangkan lagi kebijakan tersebut. Jika memang itu terjadi, petani yang akan jadi korban kelangkaan pupuk.

Sementara agen pupuk di Kecamatan Singgahan mengungkapkan hal yang senada. Adanya pengurangan jatah pupuk subsidi akan berimbas pada kesulitan petani mendapat pupuk. Padahal saat ini, petani di daerahnya semakin tinggi kebutuhan pupuknya.

"Agen nanti yang jadi sasaran amukan petani, dikiranya yang sengaja mengurangi jatah pupuk subsidi," kata pemilik agen resmi, Sopo Nyono.

Secara terpisah, pengurangan jatah pupuk subsidi dikeluhkan salah satu petani dari Kumpulrejo, Bangilan, Sejo. Menurut dia, petani harus disejahterakan, termasuk ketersediaan pupuk. "Sebagai petani tidak setuju, kami akan jadi permainan mafia pupuk nantinya," tandasnya. [rof/ito]