Pohon Jati yang Ditanam Presiden Juga Ikut Layu

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Tak hanya pohon yang ditanam warga saja yang terlihat layu dan tidak terurus hingga mati. Pohon jati yang ditanam presiden Jokowi di Desa Tasikharjo Kecamatan Jenu, Senin lalu (28/12/2016) juga tampak layu tidak terawat, terlihat pohon jati plus berusia sekitar 7 bulan itu mulai mengering berguguran daunnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun blokTuban.com dari petani di sekitar lokasi tersebut, yang tak lain juga ikut berperan melakukan tanam serentak bersama Presiden yaitu Bu Ngasinah.

[Baca juga:  Seminggu Penanaman Bersama Presiden, Banyak Pohon Mati? ]

Perempuan berusia 53 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya hanya melakukan penanaman saja, berkaitan dengan selanjutnya apakah akan ada perawatan tanaman Kaliandra ataupun jati yang sudah ditanam tersebut, dia mengaku tidak mengetahui.

"Saya hanya menanam pak, sampai saat ini tidak ada arahan untuk tindak lanjut merawat, jadi saya tidak tahu untuk selanjutnya bagaimana," ujarnya saat ditemui blokTuban.com, Senin (5/12/2016)

Sementara itu, Camat Jenu, Kasmuri saat dikonfirmasi blokTuban.com melalui telepon selular mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui banyak mengenai teknis usai penanaman serentak tersebut. Kasmuri menjelaskan, saat penanaman pihaknya hanya diminta membantu mempersiapkan lokasi lahan saja.

"Untuk sekarang kita tidak tahu mas, apakah akan dirawat atau tidak, sebab yang punya hajat tersebut bukan pihak kecamatan melainkan Koprabuh," jelas Camat.

Penanaman serentak tersebut dilakukan dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang diselenggarakan Koprabuh. Terdapat sebanyak 238 ribu pohon yang ditanam, dengan rincian 200 ribu Kaliandra dan 38 ribu jati. Namun tujuh hari setelah penanaman, pohon banyak yang mati akibat tidak terawat.[nok/ito]