Kerugian di Rengel Tiap Setengah Hektare Berkisar Rp 4 Juta

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Banjir yang melanda di wilayah Tuban seperti halnya di Kecamatan Rengel telah terjadi selama tujuh hari ini. Warga harus menelan pil pahit, lantaran rata-rata warga menanami sawah mereka dengan padi yang digadang akan panen pada akhir Desember 2016 nanti.

Seperti halnya petani asal Desa Kanorejo, Tarkim mengaku mempertaruhkan keberuntungan pada panen kedua yang nahas diterjang banjir. Sejumlah biaya yang ia telah gunakan untuk mendapat hasil panen semaksimal mungkin kini pupus setelah Sabtu lalu (26/11/2016) banjir datang tanpa diduga-duga.

Tarkim menyebutkan sejauh ini biaya mengolah tanam cukup merogoh kocek dalam. Dari awal pengolahan tanah, tenaga tanam dan pupuk yang terhitung sudah dua kali ia tebar di tanaman padi miliknya kini tidak bisa diharapkan barang sepeserpun untuk dituai. Kini luasan sawah miliknya yang tidak seberapa, yakni ia menanggung kerugian untuk sekitar setengah hektare mencapai Rp 4juta.

"Sebagian biaya untuk tanam berasal dari koperasi, sebenarnya cukup membantu karena lebih murah dan pembayaran ketika panen nanti," terangnya.

Pada lain sisi, Camat Rengel M. Mahmud saat ditanya soal total kerugian pada pertanian hingga saat ini belum dapat diketahui. Sejauh ini dinas terkait bersama pemerintah kecamatan setempat belum melakukan koordinasi dalam penghitungan kerugian.

"Masih belum bisa dipastikan (kerugian pertanian, red), tidak berani. Masih dilakukan update data dan dalam waktu dekat akan dikoordinasikan," terang Mahmud kepada blokTuban.com.

Saat ini banjir yang terjadi terhitun memasuki hari ke delapan. Tercatat luasan lahan sawah yang terendam mencapai 1.554 hektarea dan tegal mencapai luasan 88 hektare.

Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo telah menggenangi hampir sebagian besar wilayah Kecamatan Rengel. Dari 16 desa di Kecamatan Rengel, hanya dua diantaranya yang tidak terdampak banjir.[dwi/ito]