Curah Hujan Tinggi, Produksi Bata Merah Tersendat

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Sejumlah perajin bata merah di Desa Demit, Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terpaksa tersendat produksinya akibat hujan yang terus mengguyur sejak pekan terakhir.

Seorang pengrajin bata merah di Demit, Sumini mengatakan, produksi bata merah secara tradisional hanya maksimal pada musim kemarau, kesempatan tersebut biasanya digunakan untuk meningkatkan persediaan bata merah saat musim hujan.

Persediaan bata merah sejumlah perajin di Demit mulai menipis, karena selama minggu ini produksi terhambat, bahkan kini curah hujan semakin tinggi.

"Jika sudah turun hujan, tidak bisa mengeringkan bata," ucap wanita kelahiran 1985 silam, Kamis (29/9/2016).

Ia menambahkan, saat ini masih cara tradisional sehingga kesulitan produksi saat musim hujan akibat proses pengeringan mengandalkan panas matahari.

Sementara itu Rianti (29) perajin bata merah asal desa yang sama menuturkan, musim hujan produksi berkurang akibat proses pengeringannya terhambat.

Bahkan curah hujan semakin tinggi sejumlah perajin harus menunggu waktu kering hingga lama. Jika musim kemarau bata merah bisa di bakar dengan waktu 10 hari, namun jika musim hujan busa sampai dua minggu.

"Terpaksa kita harus mengolor waktu pembakaran, jika dipaksakan bata rusak," pungkasnya. [rof/ito]