Belajar Lebih Tenang dengan Gedung Baru SDN

Belum lama ini, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rahayu, Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban merebut sedikitnya tujuh piala saat mengikuti serangkaian perlombaan di Kabupaten Tuban. Prestasi membanggakan tersebut mengiring catatan positif siswa-siswi sejak menempati gedung yang dibantu operator Minyak dan Gas Bumi (Migas) Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ).

Reporter: Parto Sasmito

blokTuban.com - Keceriaan Nabila (11) siswa kelas VI, siang itu cukup mengembang. Ia bersenda gurau dengan beberapa teman sekolah di lantai dua bangunan megah di tepi Jalan Raya Desa Rahayu tersebut. Dua tahun sebelumnya, kondisi seperti itu jarang ditemukan, apalagi jika waktu siang hari.

"Senang sekali, karena kita bisa sekolah di gedung yang cukup enak untuk belajar. Ini karena bantuan JOB (JOB P-PEJ)," katanya polos.

Ketua kelas asal Dusun Badekan, Desa Sokosari, Kecamatan Soko tersebut memang menjadi salah satu siswa dari luar desa yang menimba ilmu di SDN Rahayu. Namun, dari jumlah 278 siswa mulai kelas I hingga VI yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN Rahayu, rata-rata warga setempat. Mereka diajar 16 guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Guru Tidak Tetap (GTT).

"Bangunan yang lama panas dan sempit. Sekarang ini lebih lebar dan bersih, serta megah," jelasnya.

Hal itu juga diamini salah satu guru yang asli Desa Rahayu, Jumiati. Menurutnya, ada beberapa kelebihan bagunan SDN Rahayu sekarang dibanding sebelumnya. Yakni jauh dari kebisingan, lebih tenang, megah dan juga bagus. Hal itu jelas membuat siswa-siswi nyaman saat belajar dan membuat lebih berprestasi.

"Siswa bertambah konsentrasi ketika belajar. Jika di bangunan lama, ketika pukul 11.00 WIB, siswa sudah tidak tenang. Namun, sekarang ini hingga pukul 13.00 WIB, siswa masih bisa belajar dengan baik," tegas Bu Jum, panggilan akrabnya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih dengan Operator JOB P-PEJ yang peduli terhadap pendidikan. Karena, dengan infrastruktur memadai, maka siswa dan keluarga besar SDN Rahyu bisa terus meningkatkan prestasi. Hal itu jauh dibandingkan kegiatan belajar mengajar di gedung lama yang bangunannya juga telah rapuh dan perlu diremajakan.

Seperti diketahui, sejak 1 Maret 2015, gedung bantuan JOB P-PEJ tersebut diresmikan dan diserahterimakan dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) SKK Migas-JOB P-PEJ pada Dinas Pendidikan dan Olah Raga, Kabupaten Tuban. SDN Rahayu merupakan relokasi SDN Rahayu I dan II dengan total anggaran sekitar Rp5 miliar.

SD itu direlokasi  untuk menghindari dampak flare di Centra Processing Area (CPA) Mudi yang terletak Desa Rahayu.  Secara fisik, gedung baru SDN Rahayu yang berlantai dua itu terdiri dari 12 kelas, 2 ruang guru, 2 ruang UKS, 2 perpustakaan, 8 toilet dan 2 gudang.  

Kasek: Gedung SDN Seperti Kampus

Megahnya gedung SDN Rahayu menurut guru dan Kepala Sekolah (Kasek) sering menjadi pembahasan ketika ada perkumpulan di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Banyak yang bilang, SDN Rahyu perlu bangga dengan bangunan yang dibantu Operator Migas Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ).

"Banyak yang bilang saat pertemuan Kasek di kecamatan atau kabupaten, jika gedung SDN seperti kampus. Megah dan sangat bagus," kata Kasek SDN Rahayu, Sri Rahayu.

Mantan Kasek SDN Sokosari II yang menggantikan H. Karjono dan Plt. H. Mat Niti itu menerangkan, di gedung baru itu, prestasi SDN Rahayu memang membanggakan. Belum lama ini, selain prestasi 7 piala dari perlombaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 71, SDN Rahayu juga masuk 5 besar gugus se Kabupaten Tuban. Padahal ada belasan item yang dinilai, antara lain infrastruktur.

"Sebelumnya juga mewakili Kabupaten Tuban ke tingkat Jawa Timur untuk lomba seni. Jadi, prestasinya sangat membanggakan," tegasnya sambil menunjukkan deretan piala di almari kantor SDN Rahayu.

Kasek asal Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu juga menyebutkan, sekarang ini Gugus II Kecamatan Soko ditempatkan di SDN Rahayu sebagai sekolah inti. Pertimbangan utama karena kelengkapan sara dan prasarannya. Sebelumnya 7 SDN yang tergabung di Gugus II menunjuk SDN Sandingrowo, namun sekarang semua kegiatan Gugus II dipindah ke SDN Rahayu.

"Keluarga besar SDN Rahayu sangat kompak dan guyub. Semoga saja ke depan prestasi siswa-siswi bertambah pesat lagi," lanjut Kasek yang menjabat sejak November 2015 tersebut. [*/ito]