Naiknya Bahan Baku Gerabah, Tak Diikuti Harga Jual

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Naiknya harga bahan kerajinan gerabah di Tuban, Jawa Timur dikeluhkan para produsen. Pasalnya, mahalnya bahan dasar tak diikuti naiknya harga jual gerabah. Hal itu diungkapkan beberapa perajin gerabah yang ada di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jumat (19/8/2016).

Seperti yang dikatakan Sumiati (51) saat ditemui blokTuban.com di RT 04/RW 03 Kelurahan Karang, Tuban mengatakan, harga tanah liat dan pasirnya kini mengalami kenaikan.

"Untuk harga beli 1 mobil pick up, tahun lalu seharga Rp125.000 kini jadi Rp150.000," jelas Ibu satu anak ini.

Belum lagi bahan baku pasir yang dulunya hanya seharga Rp300.000 kini juga ikut naik. "Untuk satu truk kini jadi empat ratus ribu dan ini yang jadi keluhan kami," imbuh Sumiati.

Nasib sama juga dialami Indarti (33) warga Kelurahan Karang lain. Dirinya mulai merasakan naiknya bahan baku. "Untuk membeli satu truk pasir saya harus iuran dengan sesama perajin," katanya.

Pasir yang ia beli dalam jumlah satu truk oleh empat orang. Masing-masing perajin harus mengeluarkan uang Rp100.000. "Bahan tersebut bisa habis dalam waktu satu bulan setengah," papar perajin kuali yang sudah 10 tahun berproduksi itu.

Lebih lanjut, pembakaran dilakukan satu bulan dua kali. Itu pun kalau musim kemarau. Jika saat musim hujan hanya satu kali. "Itulah suka duka kami," imbuh Indarti.

Data yang diterima blokTuban.com untuk harga satu gerabah Rp550, beda dengan tahun lalu yang bisa jual hingga harga Rp750. [Rof/col]